PLN Targetkan Pertumbuhan Laba 89,42%


PT PLN (Persero) pada tahun ini menargetkan laba mencapai Rp11,35 triliun, atau 89,42% lebih tinggi dari realisasi tahun lalu sekitar Rp5,99 triliun.

Laporan tahunan 2020 yang dipublikasi Rabu (30/6) memaparkan, PLN juga menetapkan target pendapatan usaha di luar subsidi dan kompensasi sekitar Rp289,89 triliun. Jika dibandingkan capaian tahun lalu yang sebesar Rp279,52 triliun, maka ada peningkatan 3,71%.

Sedangkan, RKAP subsidi listrik pemerintah dan pendapatan kompensasi dicanangkan masing-masing Rp56,58 triliun dan Rp23,18 triliun.

Rencana pencapaian tersebut, masing-masing meningkat 17,91% dari realisasi tahun lalu Rp47,98 triliun dan turun 29,49% dari realisasi tahun lalu Rp17,90 triliun.

Adapun, total pendapatan usaha dicanangkan mencapai Rp369,65 triliun atau 7,02% lebih tinggi dari raihan tahun lalu yang tercatat Rp345,41 triliun.

Sementara itu, PLN menargetkan penjualan listrik sebanyak 249.000 GWH, dengan penambahan pelanggan sekitar 3,20 juta atau turun dari realisasi tahun lalu sebanyak 3,29 juta pelanggan.

Penambahan kapasitas pembangkit ditargetkan sekitar 3,13 GWh, penambahan kapasitas EBT sekitar 475, penambahan kapasitas pembangkit transmisi 6.776, serta penambahan kapasitas pembangkit gardu induk sebanyak 6.810 unit.

Berbagai target RKAP 2021 tersebut ditetapkan dengan menggunakan asumsi makro ekonomi antara lain pertumbuhan ekonomi berkisar 4,5-5,5%, inflasi berada di level 3%, kurs rata-rata Rp14.600 per dolar AS, harga batubara rata-rata Rp761 per kg, harga gas rata-rata US$6,7 per MMBTU, ICP US$45 per barel.


Editor : Irwen