Pengamat: IHSG Berpotensi Terkoreksi


Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (9/5) berpotensi terkoreksi dengan bergerak pada level supoort 7.179 dan resistance 7.278

Pengamat pasar modal dari MNC Asset Management, Edwin Sebayang mengatakan selama Bursa Indonesia tutup merayakan Hari Raya Lebaran, terjadi pergerakan yang cukup dinamis, di mana indeks di Wall Street diwarnai tekanan jual seperti indeks Dow Jones turun 1,21% dan Nasdaq melemah sekitar 2,74% sedangkan EIDO turun sekitar 0,72%.

"Ini berpotensi menjadi sentimen negatif bagi perdagangan di awal minggu ini," katanya di Jakarta, Senin (9/5).

Selain itu, sentimen negatif bagi perdagangan Senin ini juga datang dari naiknya imbal hasil (yield) obligasi AS dihampir semua tenor merespons naiknya Federal Funds Rate (FFR) sebesar 50 basis poin seperti tenor 10 tahun naik 11,18% ke level 3.142% serta turunnya harga beberapa komoditas seperti minyak sawit mentah (CPO) dan nikel.

Meski demikian, sentimen positif datang dari naiknya harga komoditas berbasis energi di mana harga batu bara meningkat sangat tajam sebesar 18,88% dan WTI Crude Oil naik 8,34% sehingga tidak berlebihan jika merekomendasikan beli saham berbasis batu bara dan minyak seperti IATA, ITMG, ADRO, PTBA, HRUM, INDY, UNTR, MEDC dan ELSA.


Penulis : Irwen