IHSG Ditutup Menguat Ditopang Meredanya Kekhawatiran Risiko Omicron


Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (24/12) ditutup menguat didukung studi terkait risiko yang ditimbulkan oleh varian Omicron.

IHSG ditutup menguat 7,35 poin (0,11%) ke posisi 6.562,9. Sementara indeks saham unggulan LQ45 terkoreksi 1,48 poin (0,16%) menjadi 930,96.

"Penguatan bursa Wall Street dini hari seiring meredanya kekhawatiran akan Omicron setelah studi kasus menyatakan bahwa fatalitas risiko ringan dibanding dengan varian sebelumnya, menguatnya mayoritas komoditas seperti emas, CPO, nikel, dan timah, serta aksi beli bersih investor asing menjadi katalis positif," tulis Tim Riset Ajaib Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Jumat.

Risiko kebutuhan rawat inap bagi pasien COVID-19 Omicron sebesar 40-45% lebih rendah ketimbang pasien varian Delta, menurut riset Imperial College London.

Para ilmuwan berlomba-lomba untuk menjawab pertanyaan seputar keganasan dan tingkat keparahan Omicron guna membantu pemerintah menangani varian yang menyebar sangat cepat itu.

Penelitian Inggris menyusul studi di Afrika Selatan pada Rabu yang menemukan bahwa 80% orang yang terdiagnosa Omicron pada 1 Oktober-30 November tidak dibawa ke rumah sakit dibanding dengan pasien varian lain dalam jangka waktu yang sama.

Peneliti Imperial College mengatakan risiko kunjungan ke rumah sakit karena varian Omicron antara 20-25 persen lebih rendah dari varian Delta.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy di seluruh pasar sebesar Rp205,6 miliar. Sedangkan, di pasar reguler tercatat aksi jual asing dengan jumlah jual bersih Rp71,95 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.176.726 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 21,95 miliar lembar saham senilai Rp8,47 triliun. Sebanyak 212 saham naik, 305 saham menurun, dan 155 tidak bergerak (stagnan). (ANT)


Penulis : Irwen