2020 Laba Bersih Bank Mandiri Anjlok 37,71%


PT Bank Mandiri (Persero) Tbk membukukan laba bersih sepanjang 2020 sebesar Rp17,119 triliun atau melorot 37,71% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp27,482 triliun. 

“Kondisi ini disebabkan rendahnya pendapatan bunga bersih dan premi bersih sekitar 5,27% dari Rp61,248 triliun pada 2019 menjadi Rp58,022 triliun,” kata Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi dalam paparan kinerja Bank Mandiri secara daring, Kamis (28/1).

Ia menambahkan, capaian laba bersih Bank Mandiri pada 2020 ditopang oleh kinerja entitas usaha yang berkontribusi sekitar 22,5% terhadap laba perseroan.

“Kami optimistis kinerja Bank Mandiri akan mengalami rebound pada tahun ini,” tambahnya.

Bank Mandiri juga mencatat lonjakan tajam atas biaya CKPN (Cadangan Kerugian Penurunan Nilai) Bank Mandiri sekitar 89,66% menjadi Rp22,896 triliun hingga periode yang berakhir Desember 2020 dari tahun sebelumnya hanya Rp12,072 triliun. Biaya operasional tercatat naik sekitar 1,42% menjadi Rp40,647 triliun dari Rp40,076 triliun.

Adapun, penyaluran kredit selama 2020 tercatat mencapai Rp871,3 triliun atau tumbuh 7,08%.

“Kami menerapkan kebijakan penyaluran kredit secara prudent dan selektif kepada targeted customer degnan mempertimbangan sektor yang masih potensial dan pemulihannya lebih cepat. Hasilnya, kami mampu menjaga kualitas kredit sehingga rasio NPL konsolidasi masih baik di level 3,09%,” urainya.

Sementara, penghimpunan dana pihak ketiga Bank Mandiri tumbuh 12,24% menjadi Rp1.043 triliun. 

“Pertumbuhan DPK ini juga masih lebih baik bila dibandingkan dengan industri perbankan yang tumbuh 11,1%,” tambahnya. 

Hingga akhir Desember 2020, Bank Mandiri mencatatkan total aset mencapai Rp237,6 triliun atau tumbuh 15,1%.


Editor : Widya