Sinergi Bank DKI dan Bank Malut resmi bentuk KUB 


Jakarta - PT Bank DKI dan PT Bank Maluku Malut (BMM) resmi menjalin kerja sama strategis melalui pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB). 

Direktur Utama Bank DKI, Agus Haryoto Widodo mengatakan bahwa pembentukan KUB ini merupakan langkah penting dalam transformasi Bank DKI menjadi bank yang sehat, kuat, dan berdaya saing nasional.

“Melalui kerja sama ini, Bank DKI akan memperluas penetrasi pasar, memperkuat struktur bisnis, serta meningkatkan kontribusi terhadap penguatan ekonomi daerah. Ini adalah bagian dari investment story kami menuju IPO,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, dikutip Jumat (6/6).

Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian penyertaan modal dan perjanjian pemegang saham yang ditandatangani oleh Direktur Utama Bank DKI, Agus Haryoto Widodo dan  Gubernur Provinsi Maluku, Hendrik Lewerissa, disaksikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, dan Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoandra.

Adapun Bank DKI akan menjadi pemegang saham pengendali kedua di BMM dan akan aktif mendampingi penguatan tata kelola, manajemen risiko, sistem IT, serta pengembangan bisnis dan SDM di BMM, sejalan dengan prinsip governance, risk and compliance (GRC) yang terintegrasi.

Proses inisiasi pembentukan KUB antara Bank DKI dan BMM dimulai sejak 2024 dan bertujuan untuk memenuhi ketentuan modal inti minimum, memperkuat ketahanan, efisiensi, dan daya saing BPD, mendorong integrasi teknologi, budaya kerja, serta tata kelola dan menjadi pilar nilai kreasi dalam transformasi dan persiapan IPO Bank DKI.

Bank DKI menargetkan sinergi ini akan mulai memberikan kontribusi positif terhadap laporan konsolidasi dalam 6-12 bulan ke depan dan terus melangkah sebagai bank daerah yang bertransformarsi menjadi kekuatan baru dalam industri perbankan nasional.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, mengapresiasi proses konsolidasi yang dilakukan kedua bank sebagai bentuk nyata kepatuhan terhadap regulasi, sekaligus wujud kolaborasi antarwilayah.

“Kami melihat kerja sama ini bukan hanya soal modal, tapi juga semangat untuk membangun Indonesia dari pinggiran secara nyata, dengan Jakarta berperan sebagai enabler,” ujarnya.

Sementara itu Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa mengungkapkan bahwa kolaborasi ini akan memperkuat layanan kepada masyarakat dan pelaku usaha lokal.

“Dengan dukungan Bank DKI, kami yakin BMM dapat mengakselerasi transformasi layanan keuangan dan memberikan dampak positif terhadap ekonomi daerah,” tuturnya.

Sementara Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoandra, menambahkan bahwa kerja sama ini penting di tengah ketidakpastian ekonomi dan percepatan digitalisasi perbankan.

“Langkah ini adalah bentuk adaptasi dan kolaborasi di era yang penuh tantangan,” ungkapnya.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menyebut momen ini sebagai hasil nyata dari visi besar yang telah dibangun sejak 2022.

“Hari ini kita menyaksikan tidak hanya pemenuhan regulasi, tapi juga model penguatan BPD yang kolaboratif, strategis, dan berdampak langsung ke masyarakat,” tuturnya.

Direktur Utama BMM Syahrisal Imbar menekankan pentingnya kerja sama ini sebagai awal dari transformasi besar BMM.

“Kami berharap langkah ini juga membuka ruang kerja sama ekonomi antara pengusaha Maluku dan Maluku Utara dengan pelaku usaha di Jakarta,” kata dia.


Penulis : Dirgantara