Sektor Pertambangan Paling Ekspansif di Agustus, Pertanian Melemah


Jakarta - Badan Pusat Statistik melaporkan sektor pertambangan dan lainnya mengalami pertumbuhan tertinggi pada Agustus 2021, yakni 162,89% secara tahunan dan 27,23% secara bulanan. Nilai ekspor sektor pertambangan dan lainnya pada Agustus 2021 mencapai US$3,64 miliar.

“Untuk kelompok pertambangan dan lainnya, kalau kita lihat komoditasnya yang tumbuh adalah batubara tumbuh 22,01%. Kemudian, bijih tembaga tumbuh 42,28%, dan lignite sekitar 38,54%,” tutur Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual, Rabu (15/9).

Ia melanjutkan, pertumbuhan kedua secara tahunan adalah migas dengan peningkatan 77,93% secara tahunan dan 7,48% secara bulanan. Perolehan nilai ekspornya adalah US$1,07 miliar.

Disusul oleh industri pengolahan dengan peningkatan 52,62% secara tahunan dan 20,67%%, dengan perolehan nilai ekspornya sebesar US$16,37 miliar.

“Komoditas minyak kelapa sawit yang tumbuh 68,98%, besi atau baja tumbuh 10,69%, timah sebesar 56,29%,” tambahnya.

Namun, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan pertumbuhannya negatif secara tahunan sekitar 0,42%, tetapi secara bulanan meningkat sebesar 17,89%. Adapun, perolehan nilai ekspornya sebesar US$0,34 miliar.

“Pertumbuhan komoditas yang melambat adalah cengkeh sekitar 72,23%, udang sekitar 87,80%, sarang burung tumbuh negatif sekitar 18,43%,” tegasnya.

Kendati demikian, sektor pertanian secara bulanan yang menyokong pertumbuhan adalah kopi dengan kenaikan 30,55%, buah-buahan tahunan sebesar 70,03%, hasil hutan kayu dan lainnya sekitar 33,76%.

“Menurut sektor, ekspor non migas menyumbang 95,02% dari total ekspor Agustus 2021 yang tercatat mencapai US$21,42 miliar atau tumbuh 64,10% secara tahunan dan 20,95% secara bulanan,” ucapnya.


Editor : Widya