Rupiah Berpotensi Menguat Seiring Turunnya Yield Obligasi AS


Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan Rabu (9/6) berpotensi menguat ke kisaran 14230 per dolar AS seiring semaikin menurunnya yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun.

"Saat ini yield tertekan di kisaran 1,53%, setelah pada perdagangan sebelumnya bergerak di kisaran 1,57%," ungkap Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra di Jakarta.

Ditambahkan, pelaku pasar masih mengesampingkan kekhawatiran terhadap kenaikan inflasi di AS yang bisa mengubah kebijakan moneter AS menjadi lebih ketat.

Pasar menantikan data indikator inflasi AS, indeks harga konsumen yang akan dirilis Kamis malam. Hasil data yang menunjukkan kenaikan inflasi, bisa mendorong kenaikan yield AS lagi.

Dari dalam negri hari ini akan di rilis data survei tingkat keyakinan konsumen untuk bulan Mei oleh BI.

Data terlihat mengalami tren kenaikan sejak awal tahun ini dan sudah masuk tren optimis sejak bulan April lalu.

"Ini bisa menjadi katalis posit


Penulis : Indra

Editor : Irwen