Kerugian Garuda Indonesia Membengkak 67% di 2021


Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatat pembengkakan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik di sepanjang 2021 sekitar 67,79% menjadi US$4,148 miliar dibandingkan tahun sebelumnya hanya US$2,472 miliar.

Laporan keuangan perseroan yang dirilis pada Rabu (13/7), membengkaknya kerugian Garuda dipicu oleh rendahnya pendapatan usaha sekitar 10,45% menjadi US$1,336 miliar dari US$1,492 miliar.

Selain itu, beban usaha lain-lain juga meningkat hampir delapan kali lipat atau menjadi US$2,689 miliar dari sebelumnya hanya US$391,564 juta. Rugi usaha juga melonjak sekitar 79,84% menjadi uS$3,962 miliar dari US$2,203 miliar.

Kendati demikian, Garuda berhasil menekan laju beban usaha sekitar 21,01% atau dari US$3,303 miliar menjadi US$2,609 miliar.

Pada 2021, total aset Garuda tercatat mencapai US$7,192 miliar, dengan liabilitas sekitar US$13,302 miliar dan ekuitas minus US$6,110 miliar.

Sedangkan, posisi kas dan setara kas akhir tahun adalah US$54,442 juta.


Editor : Widya