Jakarta - PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) sepanjang 2021 mencatatkan peningkatan rugi tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik sekitar 29,78% menjadi Rp1,40 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,08 triliun.

Laporan keuangan yang dirilis Rabu (30/3), peningkatan rugi BWPT dipicu melonjaknya beban lain-lain bersih sekitar 159,29% menjadi Rp2,20 triliun dari Rp850 miliar. Penyebabnya adalah kerugian penjualan entitas anak sebesar Rp1,59 triliun.

Kendati demikian, BTWP berhasil menekan laju beban bunga dan keuangan sekitar 21,10% menjadi Rp715,69 miliar dari Rp907,15 miliar.

Kerugian selisih kurs mata uang asing juga turun hampir delapan kali lipat atau dari Rp447 juta menjadi Rp57 juta.

BWPT juga mampu meraih laba usaha sekitar Rp277,88 miliar dari sebelumnya merugi sebesar Rp299,68 miliar.

Pendapatan usaha berhasil tumbuh sekitar 33,66% menjadi Rp2,93 triliun dari Rp2,19 triliun. Namun, beban pokok penjualan naik 7,93% menjadi Rp2,31 triliun dari Rp2,14 triliun.

Hingga akhir Desember 2021 jumlah aset BWPT tercatat mencapai Rp12,04 triliun dengan liabilitas sekitar Rp9,98 triliun dan ekuitas Rp2,05 triliun.