Aliran Modal Asing ke Indonesia Meningkat


Posisi Investasi Internasional (PII) Indonesia pada triwulan IV 2020 mencatat penguatan aliran masuk modal asing.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Erwin Haryono mengatakan pada akhir triwulan IV 2020, PII Indonesia mencatat kewajiban neto US$281,2 miliar (26,5% dari PDB), meningkat dibandingkan posisi kewajiban neto pada akhir triwulan III 2020 yang tercatat US$260 miliar (24,3% dari PDB).

"Peningkatan kewajiban neto tersebut disebabkan kenaikan posisi Kewajiban Finansial Luar Negeri (KFLN) yang lebih besar dibandingkan dengan peningkatan posisi Aset Finansial Luar Negeri (AFLN), sejalan penguatan aliran masuk modal asing," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (26/3).

Lebih lanjut, peningkatan posisi KFLN Indonesia pada periode laporan didukung oleh aliran masuk modal asing dalam bentuk investasi portofolio dan investasi langsung ke pasar keuangan domestik, seiring dengan ketidakpastian pasar keuangan global yang mereda.

Posisi KFLN Indonesia pada akhir triwulan IV 2020 meningkat 5,2% (qtq) dari US$651,6 miliar menjadi US$685,5 miliar.

Peningkatan posisi KFLN tersebut disebabkan oleh kenaikan posisi kepemilikan asing pada instrumen surat utang pemerintah dan arus masuk investasi langsung dalam bentuk ekuitas.

"Faktor perubahan lainnya adalah revaluasi positif atas nilai aset finansial domestik berdenominasi Rupiah yang mendorong kenaikan posisi KFLN, seiring dengan perbaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan penguatan Rupiah terhadap dolar AS," ujarnya.

Posisi AFLN juga mengalami peningkatan terutama didorong transaksi aset investasi lainnya dan investasi langsung.

Adapun posisi AFLN pada akhir triwulan IV 2020 tumbuh 3,3% (qtq), dari US$391,6 miliar menjadi US$404,3 miliar.

Selain karena faktor transaksi, posisi AFLN yang meningkat dipengaruhi faktor revaluasi positif akibat peningkatan rerata indeks saham negara-negara penempatan aset yang disertai pelemahan dolar AS terhadap mayoritas mata uang utama dunia.


Editor : Irwen

Editor : Widya