Neraca Perdagangan di April Surplus US$7,56 Miliar


Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan neraca perdagangan Indonesia April 2022 kembali surplus US$7,56 miliar, terutama berasal dari sektor nonmigas sebesar US$9,94 miliar.

“Sementara di sektor migas terjadi defisit US$2,38 miliar,” kata Kepala BPS Margo Yuwono, Senin (17/5).

Ia merincin, nilai ekspor Indonesia April 2022 mencapai US$27,32 miliar atau naik 3,11% dibanding ekspor Maret 2022. Dibanding April 2021, nilai ekspor tumbuh sebesar 47,76%.

Ekspor nonmigas April 2022 mencapai US$25,89 miliar, naik 3,17% dibanding Maret 2022, dan naik 47,70% dibanding ekspor nonmigas April 2021.

“Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–April 2022 mencapai US$93,47 miliar atau naik 38,68% dibanding periode yang sama tahun 2021. Sementara ekspor nonmigas mencapai US$88,73 miliar atau naik 39,12%,” urainya.

Peningkatan terbesar ekspor nonmigas April 2022 terhadap Maret 2022 terjadi pada komoditas bahan bakar mineral, yaitu sebesar US$642,8 juta (13,88%), sedangkan penurunan terbesar terjadi pada barang dari logam mulia dan perhiasan/ permata yaitu sebesar US$525,0 juta (47,84%).

Sedangkan, nilai impor Indonesia April 2022 mencapai US$19,76 miliar, turun 10,01% dibandingkan nilai impor Maret 2022 atau naik 21,97% dibandingkan nilai impor April 2021.

Impor migas April 2022 senilai US$3,81 miliar, naik 9,21% dibandingkan nilai impor Maret 2022 atau naik 88,48% dibandingkan nilai impor April 2021. Sementara, impor nonmigas April 2022 senilai US$15,95 miliar, turun 13,65% dibandingkan nilai impor Maret 2022 atau naik 12,47% dibandingkan nilai impor April 2021.

Penurunan impor golongan barang nonmigas terbesar April 2022 dibandingkan nilai impor Maret 2022 terjadi pada golongan mesin/peralatan mekanis dan bagiannya, yaitu sebesar US$483,4 juta (17,6%). Sebaliknya peningkatan terbesar adalah pada golongan sayuran, yaitu sebesar US$63,6 juta (111,83%).


Editor : Widya