Melantai di Bursa, Saham Berkah Beton Sadaya Kena ARA


PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan emiten baru, PT Berkah Beton Sadaya Tbk yang resmi mencatatkan saham perdana.

Saat diperdagangkan secara perdana, perusahaan dengan kode emiten BEBS itu mengalami kenaikan harga hingga 35% menjadi Rp135. Sebelumnya, harga sahamnya tercatat Rp100.

Oleh karena itu, saham BEBS terkena auto rejection atas atau ARA. Berdasar ketentuan bursa, batas kenaikan saham dengan harga acuan Rp50 hingga Rp200 adalah 35%.

Perusahaan ke-9 di tahun 2021 yang melantai di bursa itu mencatatkan volume transaksi hingga 18.400 saham dengan nilai Rp2,48 juta. Adapun frekuensinya mencapai empat kali.

Asal tahu saja, BEBS melepas 2 miliar saham dalam gelaran Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO). Jumlah tersebut setara 22,22% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Saham ditawarkan dengan harga Rp100, sehingga total dana segar yang dihimpun BEBS mencapai Rp200 miliar.

Pada saat penawaran umum yang berlangsung 1-4 Maret 2021 saham BEBS mengalami oversubscribed 32,07 kali dari penawaran pooling. Adapun dalam proses IPO, emiten yang bergerak di bidang industri pendukung infrastruktur yang memproduksi beton readymix dan precast itu menggandeng PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek.

"Langkah perseroan untuk masuk BEI melalui IPO adalah bagian dari strategi untuk meningkatkan ekspansi usaha, kapasitas pendanaan, tata kelola, dan prinsip keterbukaan Perseroan lebih baik sebagai perusahaan publik, yang diharapkan dapat menjadi nilai tambah bagi stakeholder," kata Direktur Utama PT Berkah Beton Sadaya Tbk, Hasan Muldhani, di Jakarta, Rabu (10/3).

Menurut Hasan, industri manufaktur beton readymix dan precast memiliki prospek usaha yang baik.

“Pemerintah masih menjadikan pembangunan infrastruktur sebagai salah satu program prioritas beberapa tahun ke depan. Sebab, sektor infrastruktur memiliki fungsi dalam meningkatkan kapasitas dan produktivitas perekonomian, melancarkan distribusi barang dan jasa, mitigasi urbanisasi yang tinggi serta perannya dalam menurunkan tingkat kemiskinan,” paparnya.

BEBS akan melakukan rencana ekspansi usaha di beberapa daerah seperti di Subang (Jawa Barat), Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Tengah. Di Subang, perusahaan sedang membangun pabrik Precast Square Pile.

Di Kalimantan Tengah, BEBS berencana membangun satu Batching Plant, dua Crusher Plant, satu Tambang Pasir, satu Asphalt Mixing Plant (AMP), satu pabrik Precast Square Pile, dan satu pabrik Precast Spun Pile. Sedangkan di Sulawesi Tengah, BEBS akan membangun satu Crusher Plant.

"Pembangunan pabrik di Kalimantan dan Sulawesi merupakan strategi Perseroan untuk pengembangan ekspansi usaha, di mana pertimbangannya adalah lokasi pabrik dekat dengan lokasi bahan baku batu split dan pasir yang dimiliki oleh entitas anak. Perseroan bisa mengurangi HPP produk, sehingga bisa menjual produk Perseroan dengan harga yang kompetitif," tegas Hasan.

Sekadar informasi, emiten yang berpusat di Subang itu akan memanfaatkan 53,67% dana yang diperoleh dari IPO untuk membali tanah seluas 74.045 meter persegi dengan nilai transaksaksi Rp103 miliar. Sementara sisanya, sekitar 46,33% dari dana IPO akan dimanfaatkan untuk belanja modal.

 


Penulis : Indra

Editor : Irwen