Indikator Makin Membaik, BI Tidak Ubah Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2021


Perbaikan ekonomi nasional akan berlanjut dan didorong perekonomian global, vaksinasi, sinergi kebijakan yang diperkuat.

Perkembangan indikator pada Februari mengindikasikan perbaikan yang terus berlangsung di tengah mobilitas masyarakat yang meningkat meski terbatas.

“Ekspor terus meningkat terutama komoditas manufaktur seperti besi baja, biji logam, kimia organik, dan mesin listrik seiring kenaikan permintaaan negara mitra dagang utama. Secara spasial kinerja ekspor terjadi di sejumah wilayah seperti Sulawesi, Maluku, Papua, Jawa maupun Sumatera,” kata Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, di Jakarta, Kamis (18/3).

Menurut Perry, keyakinan konsumen hingga penjualan eceran juga menunjukkan perbaikan.

“Akselerasi vaksin yang dilakukan pemerintah serta disiplin masyarakat dalam protokol kesehatan akan mendukung pemulihan ekonomi nasional,” paparnya.

Untuk mendorong permintaan domestik, sinergi kebijakan diperkuat. Pertama, pembukaan sektor produktif yang aman seperti kendaraan bermotor, properti, dan makanan.

Kedua, akselerasi stimulus fiskal baik dari pusat maupun daerah. Ketiga, penyaluran kredit perbankan dari sisi permintaan. Keempat, berlanjutnya stimulus moneter dan makro prudensial yang ditempuh BI dan terakhir, percepatan digitalisasi sistem pembayaran.

“Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan meningkat antara 4,3 persen sampai 5,3 persen,” tegas Perry.

Prediksi tersebut sama dengan hasil RDG bulan lalu. Angka ini lebih rendah dari proyeksi awal BI sebesar 4,8 hingga 5,8 persen.


Penulis : Indra

Editor : Irwen