IHSG Diprediksi Menguat Terbatas


Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan berpeluang menguat terbatas, masih merespons kebijakan bank sentral Amerika Serikat The Fed yang menahan suku bunga acuan pada Kamis (29/7) kemarin.

IHSG dibuka menguat 15,64 poin  (0,26%) ke posisi 6.136,37. Sementara indeks saham unggulan LQ45 menanjak 4,2 poin (0,5%) menjadi 836,95.

"IHSG berpotensi menguat terbatas, menguji resistance area 6.130-6.150 pada perdagangan Jumat. Aksi beli selektif pada saham-saham bank, seperti BBCA, BMRI, BBRI, BBTN dan BBYB diperkirakan kembali menjadi penopang IHSG di akhir pekan ini," kata Kepala Riset Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.

Menurut Valdy, proyeksi tersebut sejalan dengan potensi penguatan terbatas nilai tukar rupiah, merespons keputusan The Fed untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 0,25 persen.

Gubernur The Fed Jerome Powell juga menyatakan ekonomi AS belum berada pada kondisi yang memungkinkan untuk pengetatan kebijakan moneter.

Hal itu mendasari ekspektasi pelaku pasar bahwa The Fed akan mempertahankan kebijakan moneter akomodatif, setidaknya hingga akhir 2021.

Ekspektasi tersebut didukung sejumlah data ekonomi AS terbaru yang kurang memuaskan. Oleh sebab itu, aksi beli investor asing atau net buy diperkirakan berlanjut pada akhir pekan ini.

Di samping saham perbankan, lanjut Valdy, saham-saham basic materials, terutama ADRO, ANTM, INCO, TINS, MDKA berpotensi melanjutkan rebound pada perdagangan Jumat ini.


Editor : Irwen