Obligasi Hutama Karya Kelebihan Permintaan 2,8 Kali


Jakarta - PT Hutama Karya (Persero) mengklaim penerbitan obligasi dengan total sebesar Rp1,3 triliun mendapat kelebihan permintaan sebanyak 2,8 kali. 

Obligasi tersebut terdiri dari PUB obligasi berkelanjutan II tahap II tahun 2022 senilai Rp1 triliun dan sukuk mudharabah berkelanjutan I tahap II tahun 2022 senilai Rp300 miliar.

Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto mengatakan melalui penerbitan obligasi ini berhasil menurunkan tingkat rata–rata bunga pinjaman (cost of fund eksisting). 

“Kami juga berhasil melakukan reprofiling pinjaman jasa konstruksi dari pinjaman jangka pendek menjadi pinjaman jangka panjang dengan tenor maksimum 7 tahun guna memperbaiki struktur permodalan perusahaan dalam mendukung target rencana jangka menengah Pemerintah Indonesia khususnya Proyek Strategis Nasional (PSN),” dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (15/2).

Ditambahkan, perseroan juga mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah dalam mensukseskan Pembangungan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp25,2 triliun yang terealisasi dalam tiga tahap.

“Sehingga total kumulatif PMN yang telah kami terima hingga saat ini sebesar Rp52,3 triliun,” ungkapnya.

Pada tahun ini, pemerintah kembali memberikan PMN kepada Hutama Karya sebagaimana tertuang dalam RAPBN 2022 sebesar Rp23,85 triliun yang akan digunakan untuk mempercepat penyelesaian pembangunan JTTS.


Editor : Irwen

Editor : Widya