Rupiah diprediksi menguat pada Kamis (6/5) mengikuti sentimen positif pelaku pasar global terhadap aset berisiko. 

Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan, sentimen ini didukung oleh ekspektasi pemulihan ekonomi global. Selain itu, dukungan juga datang dari imbal yield treasury AS (obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun) juga tertekan di bawah 1,6%. 

"Potensi penguatan rupiah hari ini ke kisaran 14.410 perdolar AS dengan potensi resisten di level 14.450 per dolar AS," katanya di Jakarta.

Namun di sisi lain, penguatan rupiah mungkin akan tertahan dengan ekspektasi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal ke-2 akan tertahan karena penurunan konsumsi akibat larangan mudik.