Jan-Sep 2022, Kinerja Keuangan SIDO Melemah


Jakarta - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mencatat penurunan penjualan periode Januari-September tahun ini sekitar 5,87% menjadi Rp2,613 triliun dari periode serupa tahun lalu Rp2,776 triliun.

Menurut Direktur SIDO Leonard, rendahnya capaian penjualan dipicu oleh normalisasi permintaan produk-produk kesehatan konsumen dari basis yang tinggi pada kuartal III 2021 karena adanya penyebaran varian Delta.

“Namun, dengan melihat meningkatan kinerja pada kuartal III 2022 dibandingkan kuartal II kemarin, kami optimistis permintaan akan produk kesehatan terutama herbal masih terus bertumbuh,” ucap Leonard melalui siaran pers, Kamis (27/10).

Pada kuartal III 2022, penjualan dan laba bersih SIDO masing-masing menguat sekitar 37% dan 83% dibandingkan kuartal II tahun ini. Sedangkan, jika dibandingkan posisi Januari-September 2021, laba bersih terkikis 17% menjadi Rp720,447 miliar dari RP865,49 miliar.

Ia melanjutkan, dalam perspektif panjang, kinerja SIDO masih mencerminkan perusahaan yang solid dengan CAGR (2019-2021) dua digit, yakni 15% pada penjualan dan 25% pada laba bersih.

“Kami juga mencatat posisi keuangan yang solid dimana kas bersih sebesar Rp858 miliar dan tidak memiliki pinajman keuangan, sehingga tidak ada paparan risiko kenaikan tingkat suku bunga ke depannya,” tegasnya.

Total aset menguat 6% menjadi Rp3,88 triliun per September 2022.


Editor : Widya