IDXSTI luncurkan Reporthink.AI untuk laporan keberlanjutan emiten
Jakarta (ANTARA) -
Peluncuran Reporthink.AI ditandai dengan penandatanganan kerja sama antara IDXSTI dengan PT Datawave Korpora Indonesia dalam seminar bertajuk “A Cutting-Edge Approach to Sustainability Reporting”, yang juga dihadiri oleh perwakilan dari Emiten anggota Asosiasi Emiten Indonesia (AEI).
Direktur Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Sunandar di Gedung BEI, Jakarta, Senin, menilai bahwa inovasi ini juga mendukung daya saing perusahaan di pasar modal Indonesia.
“Laporan keberlanjutan yang berkualitas tidak hanya meningkatkan kepercayaan publik, tetapi juga membantu perusahaan membangun hubungan yang lebih baik dengan pemangku kepentingan,” ujar Sunandar.
Ia menyebut BEI menyambut baik inisiatif penyediaan layanan ini, dan berharap ke depan akan semakin banyak inovasi teknologi baru yang dikembangkan dari berbagai pihak untuk mendukung kebutuhan para pelaku industri di pasar modal Indonesia.
Selain itu, peluncuran ini dalam rangka mendukung emiten, untuk memenuhi kewajiban pelaporan keberlanjutan sesuai POJK No. 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan.
Direktur Utama IDXSTI Alec Syafruddin menyebut bahwa Reporthink.AI dapat menjadi jawaban segera atas kebutuhan perusahaan dalam memenuhi ketentuan kewajiban pembuatan SR, yang saat ini menjadi tantangan tersendiri karena dirasakan cukup rumit, memakan waktu dan biaya.
Ia berharap platform digital ini dalam skala individu perusahaan dapat menjadi solusi yang secara meluas dapat digunakan.
"Platform ini ke depannya potensial bisa dikaji dan dikembangkan untuk mengolah data dan laporan berkelanjutan sesuai sektor atau industri perusahaan," ujar Syafruddin.
Dengan sistem otomatis yang canggih, Ia menjelaskan Reporthink.AI memungkinkan perusahaan dengan mudah sekadar mengunggah data relevan, lalu kecerdasan buatan akan menyusun Sustainability Report yang lengkap dan akurat.
"Apabila ada data yang belum lengkap, sistem akan memberikan notifikasi, sehingga semua bagian laporan memenuhi standar yang ditetapkan," ujar Syafruddin.
Ia melanjutkan, teknologi berbasis big data juga memungkinkan Reporthink.AI untuk menggabungkan data internal perusahaan dengan kondisi eksternal terkait isu-isu SDGs di wilayah operasional perusahaan, sehingga laporan lebih kontekstual dan kaya perspektif.
Laporan yang dihasilkan oleh Reporthink.AI juga sudah sesuai dengan standar internasional, yaitu GRI Standards dan SEOJK-16 Tahun 2021, tanpa perlu merekrut ahli keberlanjutan atau penulis bersertifikat.
"Reporthink.AI dapat mempersingkat waktu keseluruhan proses pembuatan Sustainability Report, karena keseluruhan prosesnya sudah dapat dilakukan dalam satu dashboard," ujar Syafruddin.
Direktur Eksekutif Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) Gilman Pradana Nugraha mengapresiasi upaya yang telah dilakukan IDXSTI dalam pengembangan solusi bagi emiten dalam meningkatkan GCG.
Sustainability Report merupakan sarana strategis bagi perusahaan untuk menunjukkan tanggung jawab sosial, lingkungan, serta keberlanjutan bisnis ke depan.
"Kehadiran layanan ini kami harapkan dapat memberikan alternatif bagi Emiten dalam memenuhi kewajiban mereka dengan lebih efisien sesuai dengan standar kualitas yang baik," ujar Gilman.
Sementara itu, CEO Reporthink.AI Ilham Akbar menjelaskan Reporthink.AI memungkinkan perusahaan membuat laporan dengan mudah, cukup dengan drag-and-drop, dan dalam waktu cepat.
"Jika semua data telah terlengkapi, hanya dibutuhkan sekitar 24 jam untuk menghasilkan laporan yang sesuai dengan standar lokal maupun global," ujar Ilham.
Ia menjelaskan, Reporthink.AI menghadirkan sejumlah inovasi lain seperti Multi-Language Support yang memungkinkan laporan disadur ke berbagai bahasa untuk menjangkau audiens global, Smart Document yang menghasilkan laporan interaktif, hingga fitur Report by Voice yang memungkinkan laporan dibacakan dengan suara CEO, sehingga lebih inklusif dan menciptakan “voice of the company.
Reporthink.AI menjadi solusi ideal bagi perusahaan besar maupun kecil yang ingin memenuhi kewajiban pelaporan tanpa repot. Pembuatan pelaporan menjadi lebih efisien dan terjangkau, sehingga perusahaan dapat fokus pada strategi bisnis tanpa terbebani proses pelaporan.
Dengan biaya yang kompetitif dan teknologi canggih, layanan ini diharapkan dapat membantu Emiten di Pasar Modal Indonesia, baik perusahaan besar maupun kecil, untuk memenuhi kewajiban pelaporan keberlanjutan dengan lebih mudah.
Editor : Dirgantara