Hutama Karya Berencana Terbitkan Surat Utang Rp1,3 Triliun
Jakarta - PT Hutama Karya (Persero) berencana menerbitkan surat utang dengan total sebesar Rp1,3 triliun.
Prospektus ringkas perseroan yang dipublikasikan pada Jumat (24/12) menyebut surat utang ini terdiri dari obligasi berkelanjutan II tahap II tahun 2022 senilai Rp1 triliun dan sukuk mudharabah berkelanjutan I tahap II tahun 2022 senilai Rp300 miliar.
Obligasi berkelanjutan tahap II ini memiliki tiga seri, yakni seri A senilai Rp81 miliar dan kupon 6,50% bertenor 3 tahun, seri B senilai Rp176,500 miliar dan kupon 7,75% bertenor 5 tahun, serta seri C senilai Rp742,5 miliar berkupon 8,25% dan tenor 7 tahun.
Dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum berkelanjutan obligasi ini akan digunakan untuk pelunasan atas pokok pinjaman perseroan, maupun sebagian.
Sementara, dana hasil PUB sukuk mudharabah ini untuk kegiatan usaha perseroan menggantikan dana yang bersumber dari pinjaman.
Dalam rangka penerbitan obligasi dan sukuk mudharabah, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan dari Pefindo, yakni ‘A’ dan ‘A(sy)’.
Para penjamin pelaksana emisi obligasi dan sukuk mudharabah dipercayakan kepada PT BNI Sekuritas, BRI Danareksa Sekuritas, Indo Premier Sekuritas serta Trimegah Sekuritas Indonesia. Wali amanatnya adalah PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk.
Adapun, indikasi jadwal pelaksanaannya adalah tanggal efektif 30 Agustus 2021, masa penawaran umum 5-7 Januari 2022, penjatahan 10 Januari 2022, pencatatan obligasi di BEI 13 Januari 2022.
Editor : Irwen
Editor : Widya