Pemerintah kembali menyerap dana dari lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) di pasar perdana sebesar Rp28,05 triliun. Adapun, penawaran yang masuk mencapai Rp52,74 triliun.

Demikian keterangan resmi Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan dikutip Rabu (28/4).

Seri SPN03210728, jumlah nominal yang dimenangkan sebesar Rp1 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,13%. Jumlah penawaran masuk sebesar Rp2,18 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 3,05% dan imbal hasil tertinggi 3,25%.

Seri SPN12220106, jumlah nominal yang dimenangkan sebesar Rp1,15 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,30714%. Jumlah penawaran masuk sebesar Rp1,23 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 3,25% dan imbal hasil tertinggi 3,37%.

Seri FR0086, jumlah nominal yang dimenangkan sebesar Rp8 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,65951%. Jumlah penawaran sebesar Rp 12,39 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 5,6% dan imbal hasil tertinggi 6,%.

Seri FR0087, jumlah nominal yang dimenangkan sebesar Rp9,55 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,46985 persen. Jumlah penawaran Rp 19,67 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,42% dan imbal hasil tertinggi 6,8%.

Seri FR0088, jumlah nominal yang dimenangkan sebesar Rp1,2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,47887%. Jumlah penawaran Rp4,36 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,42% dan imbal hasil tertinggi 6,85%.

Seri FR0083, jumlah nominal yang dimenangkan sebesar Rp5,45 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,24967%. Jumlah penawaran sebesar Rp9,52 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,2% dan imbal hasil tertinggi 7,5%.

Seri FR0089, jumlah nominal yang dimenangkan sebesar Rp1,7 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,03859%. Jumlah penawaran sebesar Rp3,3 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,92% dan imbal hasil tertinggi 7,25%.

Dengan demikian, maka secara keseluruhan jumlah pembiayaan negara yang berasal dari lelang SUN periode Januari-April 2021 mencapai Rp267,74 triliun.