DBS Research: BI Terus Berupaya Jaga Stabilitas Keuangan


Senior Economist DBS Group Research Radhika Rao menyatakan Bank Indonesia terus berupaya akomodatif dalam kebijakan moneternya, tetapi tetap menjaga stabilitas pasar keuangan.

"Dari segi mata uang Rupiah, fundamental Indonesia lebih baik dari tahun 2013 pada saat taper tantrum atau melonjaknya yield pada obligasi AS," dalam keterangannya Jumat (25/6).

Dijelaskan, ini menunjukkan meskipun ada beberapa dampak dari aset negara berkembang yang diakibatkan oleh penurunan (taper), namun tidak lantas menjadi signifikan setelah adanya volatilitas.

“Karena itu vaksinasi COVID-19 memegang peranan penting dalam upaya pemulihan ekonomi dan pemetaan investasi di masa mendatang. Keuangan publik Indonesia telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan selama dua dekade terakhir,” terangnya.

Menurut Radhika, pemotongan suku bunga tidak akan terjadi, namun stabilitas pasar keuangan akan menjadi prioritas.

Sementara Chief Economist Bank DBS, Taimur Baig mengungkapkan terdapat siklus bisnis sejak 2020 yang dapat dibagi menjadi lima fase dalam mencapai pemulihan ekonomi pasca pandemi. Rinciannya adalah pandemi, vaksinasi, bank sentral akan mempertimbangkan inflasi, pasar lowongan kerja, dan penyusunan kebijakan baru.

Saat ini negara ASEAN, termasuk Indonesia, masih pada tahap pandemi dan vaksinasi, sedangkan negara maju sudah pada tahap inflasi dan jobs market. Jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia yang sempat menurun beberapa waktu silam, kembali melonjak.

Di dua sentra ekonomi terbesar dunia saat ini, 53% populasi Amerika Serikat (AS) sudah divaksinasi, sementara China masih diperkirakan sekitar 40%.

“Inflasi di AS saat ini masih di bawah target rata-rata The Fed, sehingga The Fed diperkirakan masih akan meneruskan kebijakan fiskal yang akomodatif. Namun di sisi lain AS juga melihat adanya arah pemulihan tingkat konsumsi yang akan berpengaruh pada kenaikan tingkat inflasi di masa mendatang yang tentunya akan berpengaruh pada kebijakan suku bunga The Fed,” ujar Taimur.

 

 


Editor : Irwen

Editor : Widya