BPS Catat Inflasi Februari 0,10%


Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi inflasi sebesar 0,10% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,06.

Demikian siaran pers BPS, Senin (1/3). Dari 90 kota IHK, 56 kota mengalami inflasi dan 34 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Mamuju sebesar 1,12% dengan IHK sebesar 106,72 dan terendah terjadi di Tasikmalaya dan Sumenep masing-masing sebesar 0,02% dengan IHK masing-masing sebesar 103,88 dan 105,52.

Sementara deflasi tertinggi terjadi di Gunungsitoli sebesar 1,55% dengan IHK sebesar 107,33 dan terendah terjadi di Malang dan Tarakan masing-masing sebesar 0,01% dengan IHK masing-masing sebesar 104,08 dan 104,27.

"Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,07%, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,06%, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,04%, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,36%, kelompok kesehatan sebesar 0,19%, kelompok transportasi sebesar 0,30%, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,06%, dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,28%," urai Kepala BPS, Suhariyanto.

Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,03% dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,14%. Sementara kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan.

Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Februari) 2021 sebesar 0,36% dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2021 terhadap Februari 2020) sebesar 1,38%.

Komponen inti pada Februari 2021 mengalami inflasi sebesar 0,11%. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari– Februari) 2021 sebesar 0,25% dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Februari 2021 terhadap Februari 2020) sebesar 1,53%.


Editor : Aditia