Finalisasi Pembentukan Sub Holding PLN Akhir Tahun Ini


Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan, finalisasi pembentukan sub holding yang fokus pada pembangkit listrik di PLN (Persero) dapat terealisasi pada akhir tahun ini.

 

“Kita akan menyelesaikannya akhir tahun ini. 6 bulan sebelumnya (penyelesaian) akan ada virtual holding seperti holding BUMN pangan yang sudah terwujud,” kata Erick melalui konferensi pers secara daring, Rabu (19/1).

 

Untuk merestrukturisasi organisasi di PLN dan membuat kebijakan sub holding, ia menegaskan tengah melakukan benchmarking ke beberapa perusahaan energi, seperti Korea, Italia, Prancis, serta Malaysia. Dari benchmarking tersebut, dapat diputuskan apa saja kebijakan holding dan sub holding di PLN.

 

“Dan, start awalnya adalah kita spin off bisnis pembangkit listrik menjadi sub holding,” tegasnya.

Sub holding juga akan mengkonsolidasikan semua turunan dari lini pembangkit listrik, termasuk batubara. Rencananya, PT PLN Batubara akan dilebur.

 

Sementara, bisnis selain pembangkit dan kelistrikan juga akan diatur ulang. Misalkan, kabel yang tersebar di seluruh Nusantara.

 

“Kita ingin meningkatkan keindependensiannya. Apakah akan dijadikan PLN Mobile dengan fiber optiknya, tetapi fokus terhadap pelayanan kelistrikan itu sendiri, bukan ke bisnis lain,” ucapnya.

 

Oleh sebab itu, PLN akan menjadi holding, bisnis pembangkit menjadi sub holding, serta akan ada institusi di luar kelistrikan yang sepenuhnya milik PLN.

 

“Kami berharap full transisi dapat terlaksana pada 2025. Kalau bisa 2024, tergantung dari transisi ini sendiri. Transisis ini juga kita harus memastikan ketenagakerjaan harus kita upgrading kualitas SDM-nya,” tegas Erick.


Editor : Widya