Erick Thohir: Merger Bank Syariah Himbara Bukti Fundamental Kuat


Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, penggabungan (merger) bank syariah milik Himbara membuktikan Indonesia memiliki bank yang kuat secara fundamental.

“Kita ingin hasil merger ini bisa membuktikan negara dengan jumlah populasi muslim terbesar ini memiliki kondisi bank yang kuat secara fundamental dan Alhamdulillah ini berjalan dengan baik,” kata Erick melalui pernyataannya, Selasa (2/2).

Ia berharap Bank Syariah Indonesia dapat energi baru bagi ekonomi Indonesia yang senantiasa menerapkan prinsip financial justice dan stability in investment yang telah terbukti berhasil membawa tiga bank syariah mengarungi krisis pandemi Covid1-19, serta mampu menorehkan kinerja yang sangat positif dan membanggakan.

Di dalam negeri, BSI masuk dalam peta persaingan utama perbankan di Indonesia. Saat ini, BSI memiliki 1.200 kantor cabang yang tersebar dari Sabang hingga Merauke.

Di tempat serupa, Deputi Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko Kementerian BUMN, Nawal Nely menambahkan, sebanyak 20 ribu karyawan yang sudah bekerja akan terus ditingkatkan kapasitas dan kemampuannya dalam menjalankan perbankan syariah, sehingga dapat meningkatkan efisiensi bisnis bagi perusahaan.

“Dengan adanya merger ini, bukan hanya skala saja yang diharapkan bisa di-addressed, tetapi juga bisa meningkatkan economic of skill bagi karyawan yang itu penting sekali untuk sektor perbankan,” ucap Nawal.

Ia menilai, potensi keuangan syariah dan Bank Syariah Indonesia bisa lebih besar ke depan dengan dukungan penuh pemerintah untuk turut mengembangkan rantai pasok ekonomi halal. 

Hasil merger BRI Syariah, BNI Syariah, dan Bank Mandiri Syariah memiliki aset hingga mencapai Rp214,6 triliun dengan modal inti lebih dari Rp20,4 triliun. BSI ditargetkan menjadi 10 besar bank syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar dalam waktu 5 tahun ke depan.


Editor : Widya