Kebutuhan Energi Dalam Negeri Diprioritaskan untuk Kelancaran Pembangunan


Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan pemerintah melakukan langkah cepat untuk mengatasi permasalahan pasokan batu bara dan LNG sebagai sumber energi dalam mendukung pasokan listrik nasional jangka panjang.

“Selain itu sistem logistik dan infrastruktur juga akan makin di modernisasi sehingga kapasitas Indonesia sebagai negara penghasil sumber daya alam tidak akan mengalami ketidakpastian kebutuhan energi demi menunjang kelancaran pembangunan,” dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (4/1).

Menurut Erick, para menteri yang terkait pasokan batu bara dan LNG untuk mendukung pasokan listrik nasional langsung membagi tugas.

“Kami di Kementerian BUMN akan memperbaiki kontrak jangka panjang kebutuhan pasokan sesuai dengan rapat bersama Kejaksaan Agung dan BPKP. Intinya, kebutuhan energi dalam negeri akan jauh lebih diprioritaskan demi kelancaran pembangunan," terangnya.

Selain itu, BUMN juga akan memperbaiki sistem logistik dan infrastuktur untuk memastikan kebutuhan batu bara dalam negeri terpenuhi.

“Dan sesuai arahan Presiden yang telah menekankan komitmen bersama jajaran Kabinet Indonesia Maju untuk menggantikan batu bara dengan energi baru terbarukan, maka kami juga telah menyiapkan road map pengembangan ekonomi hijau dan transisi energi serta renewable energy sehingga kita segera memiliki energi baru terbarukan," tuturnya.

Menurut Kementerian ESDM, target produksi batu bara di 2022 akan lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.

Proyeksi target produksi 2022 berada di kisaran 637-664 juta ton, sedangkan target produksi batu bara 2021 mencapai 625 juta ton.

Sementara itu kebutuhan batu bara dalam negeri diprediksi juga meningkat di tahun 2022 dengan 190 juta ton, meningkat dibandingkan kuota DMO tahun sebelumnya yang mencapai 137,5 juta ton.


Editor : Irwen