Dua BUMN Gandeng Bakrie Garap Komponen Otomotif Listrik



Jakarta -  PT INKA (Persero), PT Barata Indonesia ( Persero) serta PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR), anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) menyepakati kerja sama pengembangan dan pembuatan komponen otomotif berbasis kendaraan listrik.

Direktur Keuangan INKA Andy Budiman mengatakan ketiga perusahaan sepakat berkolaborasi mengembangkan komponen otomotif terutama untuk kendaraan listrik dalam rangka menciptakan ekosistem industri komponen kendaraan listrik.

“Untuk tahap pertama kolaborasinya akan diimplementasikan pada transportasi bus listrik yang dibuat oleh INKA,” dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (16/9).

Lebih lanjut, ruang lingkup kerja sama ketiga perusahaan tersebut meliputi pengembangan komponen otomotif terutama untuk kendaraan listrik, pengujian performansi dan durability komponen otomotif hasil pengembangan bersama serta implementasi komponen hasil pengembangan dalam kendaraan listrik.

Adapun saat ini INKA tengah memproduksi 53 unit bus listrik, dimana 30 unit di antaranya akan digunakan untuk transportasi KTT G-20 dan setelah KTT G-20 akan dioperasikan semuanya oleh Perum DAMRI di Bandung dan Surabaya.

“TKDN pada bus listrik generasi pertamanya, INKA sudah mencapai 42% dan pada tahun ini telah mencapai 60% TKDN dan selanjutnya sedang ditingkatkan melalui kerja sama dengan perguruan tinggi yang mengikutsertakan industri lokal dalam pembuatan bus listrik,” terangnya.

Sementara itu Direktur Utama VKTR Gilarsi W. Setijono menjelaskan tujuan dibentuknya kerja sama strategis ini yaitu mewujudkan ekosistem transportasi berbasis listrik dengan memadukan kompetensi serta sumber daya yang dimiliki oleh masing-masing pihak.

“Nantinya, kerja bareng kami difokuskan pada empat hal yakni riset dan pengembangan, co-manufacture, repower atau konversi kendaraan konvensional menjadi listrik dan pengembangan ekosistem yang berkelanjutan (sustainable ecosystem),” urainya.

Menurut Gilarsi, dalam hal riset dan pengembangan, para pihak terbuka untuk berkolaborasi dengan perusahaan atau universitas baik yang telah bekerja sama dengan INKA maupun VKTR.

Para pihak juga secara bersama-sama menjadi manufaktur (co-manufacture) mulai dari bentuk proses desain hingga manufaktur komponen-komponen mekanik maupun elektronik untuk transportasi listrik.

Dalam hal konversi kendaraan konvensional menjadi kendaraan listrik (repower) kerja sama akan dilaksanakan dalam hal proses konversi serta desain dan manufaktur komponen-komponen yang dibutuhkan.

“Dalam hal pengembangan ekosistem berkelanjutan, kerja sama akan dilaksanakan dalam bentuk pengadaan transportasi berbasis listrik yang lebih ramah lingkungan untuk sejumlah destinasi wisata – target utama kami antara lain area Sarangan, Bromo, Borobudur dan Dieng,” jelasnya.

Direktur Pemasaran PT Barata Indonesia (Persero) Sulistyo Handoko menilai kolaborasi ini akan menciptakan produk subtitusi impor.

”Nantinya Barata Indonesia akan melakukan produksi casting untuk komponen bus listrik tersebut. Mulai dari Front Swing Arm, Front Disc Brake Casing, Front Wheel Hub, Steering Link serta Front Connector Pad,” ujarnya.


Editor : Irwen

Editor : Widya