Bordir dari Sepuluh Negara ASEAN Ditampilkan pada Minggu Budaya Bordir Dunia Hainan


Haikou, China (ANTARA/Xinhua-AsiaNet)- Pada 27 April, Minggu Budaya Bordir Dunia Hainan 2023 yang berlangsung selama lima hari dibuka di Pelabuhan Bebas Hainan, di mana kostum khusus dari sepuluh negara ASEAN dipamerkan.

Tahun ini, minggu budaya tersebut mengadakan serangkaian acara seperti upacara pembukaan, forum berbagai tema, dan pameran warisan budaya tak benda yang unik seperti teknik tradisional tenun, bordir, pencetakan, dan pewarnaan, yang mengundang lebih banyak pengunjung untuk mengapresiasi budaya bordir dari berbagai negara, menurut Departemen Pariwisata, Budaya, Radio, Televisi, dan Olahraga Provinsi Hainan.

Pada upacara pembukaan, ditampilkan sebuah peragaan busana bordir yang memperlihatkan 80 set kostum dari China dan sepuluh negara ASEAN. Di antaranya, 30 set busana dibuat dengan tenunan Li Hainan, yang dirancang dan diproduksi tahun ini. Mereka adalah contoh terbaik untuk menunjukkan kepada penonton daya tarik unik dari tenunan Li, yang menggabungkan kekunoan dan mode, serta mengintegrasikan warisan dengan inovasi.

Pada pameran warisan budaya tak benda yang unik seperti teknik tradisional tenun, bordir, pencetakan, dan pewarnaan, ditampilkan pertunjukan langsung dari program warisan budaya tak benda seperti teknik tradisional Li dalam memintal, mewarnai, menenun dan bordir, Danzhou Tiao Sheng (sebuah lagu lokal), kerajinan tanah li, ukiran kelapa, The Epic of King Gesar. Para penonton merasa segar dan semua mengangkat ponsel mereka untuk merekam momen yang indah. Teknik tradisional orang Li telah berkembang selama lebih dari 3.000 tahun dan telah dimasukkan dalam daftar warisan budaya tak benda UNESCO yang sangat perlu dilindungi pada tahun 2009.

Pameran tersebut juga memamerkan kostum bordir dari 10 negara, termasuk Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.

Menurut pejabat setempat di Hainan, Provinsi tersebut sedang membangun dirinya menjadi pusat konsumsi pariwisata internasional dan akan, mulai dari bordir Li, lebih lanjut berkomitmen untuk praktik inovatif dalam melindungi warisan budaya tak benda, menciptakan momentum yang lebih besar untuk menetapkan kartu nama bisnis "Bordir Hainan".

Sumber: Departemen Pariwisata, Budaya, Radio, Televisi, dan Olahraga Provinsi Hainan

Lampiran Gambar Tautan:

Tautan: https://iop.asianetnews.net/view-attachment?attach-id=440490

Keterangan: Para pengrajin perempuan dari etnis Hainan Li menunjukkan teknik tradisional memintal, mewarnai, menenun, dan menjahit bordir.

Lampiran:

Gambar Embroidery.jpg (https://iop.asianetnews.net/download.aspx?attach-id=440490)


Penulis : Adityawarman