Bahana TCW: Pemulihan Ekonomi Akan Terjadi di Kuartal IV


Jakarta - Chief Economist Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW) Budi Hikmat optimistis pemulihan ekonomi akan terjadi terutama di sektor ril pada kuartal IV 2021.

“Hal ini juga akan meningkatkan kepercayaan investor baik dalam maupun luar negeri terhadap pasar domestik,” dalam keterangannya di Jakarta, Senin (20/9).

Menurut Budi, pendorong pemulihan ekonomi adalah peningkatan yang dilakukan pemerintah dalam menangani lonjakan COVID-19 hasilnya sudah mulai terlihat.
Pemerintah juga mulai menurunkan level PPKM, bahkan di sejumlah daerah di pulau Jawa telah diturunkan menjadi level 2.

“Secara kesehatan kita sudah di posisi jauh lebih baik dibanding tiga bulan sebelumnya. Ini merupakan angin segar bagi pertumbuhan ekonomi nasional,” terangnya.

Selain aturan PPKM, dalam rangka pemulihan ekonomi, pemerintah juga fokus terhadap percepatan vaksinasi di beberapa daerah yang merupakan epicentrum perekonomian Indonesia seperti di DKI Jakarta, Bali, dan wilayah lainnya.
Potrofolio vaksin yang dimiliki pemerintah saat ini juga sudah sangat lengkap seperti Sinovac, Astra Zaneca, Sinopharm, Pfizer, Moderna dan Johnson & Johnson serta pasokan akan menukupi kebutuhan vaksinasi nasional.

“Pemerintah telah berhasil memberikan respon yang baik terhadap fenomena kejadian yang luar biasa pada bulan Juni dan Juli kemarin. Apabila kondisi pengendalian COVID-19 ini terus terkendali, peluang untuk perbaikan ekonomi pada Kuartal IV akan terbuka lebar. Ini merupakan buah dari kinerja kolektif yang baik antara pemerintah dalam memperkuat testing, tracing serta mendorong vaksinasi dan masyarakat yang patuh terhadap aturan PPKM,” urainya.

Secara bertahap, pemerintah mulai melakukan relaksasi terhadap kegiatan perekonomian dengan standar penerapan protokol kesehatan yang ketat dan implementasi tracing melalui aplikasi PeduliLindungi.

Pemberian izin tempat makan termasuk restoran dan kafe agar pengunjungnya dapat makan di tempat atau dine-in telah mulai dilakukan.

Selain itu, pemerintah telah melakukan uji coba pembukaan lokasi-lokasi parwisata yang berada di wilayah PPKM level 2 dan 3.

“Namun, kita juga harus tetap waspada karena pandemi ini masih belum berakhir, potensi fenomena black swan masih akan terus terjadi terutama jika melihat aturan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang masih memiliki risiko besar karena untuk remaja usia di bawah 12 tahun belum menerima vaksin sehingga memiliki potensi besar sebagai pembawa (carrier),” tegasnya.


Editor : Irwen