Bahana: Fundamental Rupiah Masih Relatif Kuat


Kepala Makroekonomi dan Direktur Strategi Investasi PT Bahana TCW Investment Management, Budi Hikmat menyatakan, fundamental Rupiah masih relatif kuat.

“Sebab, ditopang dari kenaikan harga komoditas yang kuat dan mengimbangi kenaikan harga impor minyak,” katanya dalam keterangan resmi, Selasa (20/4).

Saat ini, current account terhadap GDP (CA/GDP) hanya sebesar 0,45%, inflasi terjaga di level 1,37%, hutang luar negeri terhadap GDP di level 10,71%. Pada 2013, CA/GDP mencapai 3%, inflasi pada level 4,86%, hutang luar negeri terhadap GDP di level 11,53%. Indonesia juga mempunyai cadangan dollar lebih besar pada tahun ini, yakni sebesar US$137 miliar dibandingkan 2013 sebesar US$107 miliar.

Di sisi eksternal, AS masih terus menyuntikan stimulus yang masif sehingga mendorong pemulihan ekonomi negeri Paman Sam tersebut lebih cepat.

“Sayangnya, dengan sejumlah indikator ekonomi Indonesia yang cukup kuat, penyaluran kredit dari perbankan masih rendah. Tahun ini, penyaluran kredit perbankan masih minus 2,09% dibandingkan penyaluran kredit di 2013 yang hampir mencapai 22%,” ucap dia.

Hal ini karena perbankan memilih membeli SBN dibandingkan penyaluran kredit. Saat ini, kepemilikan bank di SBN mencapai Rp1.600 triliun, jauh melebihi asing.

 

 


Editor : Irwen