Syailendra: Reksa Dana Indeks Konsisten Berikan Imbal Hasil Menarik


Syailendra Capital melihat adanya kebutuhan bagi investor untuk berinvestasi pada reksadana saham pasif.

"Kami memiliki dua produk reksadana pasif atau yang juga disebut reksadana indeks," kata Presiden Direktur Syailendra Capital, Fajar R Hidayat. Syailendra di Jakarta, Senin (26/4).

Pertama, Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund (SMSCI). Reksa dana indeks ini mengacu pada indeks MSCI Indonesia Value Index yang berisi saham-saham undervalued, namun akan menjadi naik (the rising star) dalam jangka panjang.

"Hasilnya tiga bulan terakhir (per 30 Desember 2020), SMSCI mencatatkan imbal hasil 27,3% di tiga bulan terakhir dan 26,7% di enam bulan terakhir," terangnya.

Selain itu, Syailendra ETF MSCI Indonesia ESG Universal Fund. Passive Fund yang bertanggungjawab secara lingkungan dan sosial Syailendra ETF MSCI Indonesia ESG Universal Fund adalah reksa dana indeks yang berinvestasi pada saham-saham dengan skor ESG yang baik dan bertujuan memperoleh imbal balik menarik dalam jangka panjang.

Reksa dana juga termasuk reksa dana indeks ETF sehingga investor dapat memperdagangkannya kapan saja karena tidak perlu menunggu NAB harian.  

"Reksa dana ini memiliki mandat utama yaitu berinvestasi pada efek saham sesuai dengan bobot indeks yang ingin direplikasi. Tujuan utama dari reksa dana ini adalah untuk memberikan tingkat imbal hasil yang menyerupai indeks acuannya," terang Fajar.

Menurut Fajar, keberhasilan dari pengelolaan suatu reksa dana indeks yaitu jika kinerja reksa dana tersebut sama persis dengan kinerja indeks yang digunakan. Namun, umumnya tidak pernah terjadi karena ada biaya-biaya yang harus dibayar oleh reksa dana tersebut yaitu biaya manajemen untuk manajer investasi, biaya bank kustodian, dan biaya transaksi jual beli saham atau obligasi.

Karena itu ukuran keberhasilan yang sering digunakan adalah seberapa kecil perbedaan antara kinerja suatu reksadana indeks dengan kinerja indeks itu sendiri yang dikenal dengan istilah Standard Error (SE).
 
"Besaran SE yang digunakan dalam suatu reksa dana indeks umumnya adalah 1% artinya manajer investasi akan berusaha keras agar kinerja reksa dananya perbedaan maksimumnya hanya 1% lebih tinggi atau lebih rendah dari indeks yang digunakan," ujarnya.

 


Penulis : Irwen