Summarecon Agung Berencana Rights Issue 3,6 Miliar Saham


PT Summarecon Agung Tbk 1
 

 

PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) berencana melangsungkan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue dengan menerbitkan maksimal 3,6 miliar saham atau setara 25 persen dari modal disetor. 

Summarecon akan meminta persetujuan pemegang saham mengenai rencana rights issue dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 1 April 2021. Harga pelaksanaan rights issue akan diumumkan kemudian. Adapun periode pelaksanaan, sesuai peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tidak lebih dari 12 bulan setelah mendapat persetujuan dalam RUPSLB.

“Rights issue diharapkan dapat memperkuat struktur permodalan perseroan, sehingga memberikan dampak yang positif terhadap kegiatan usaha, kinerja perseroan, serta daya saing perseroan dalam industri properti dan hospitality di Indonesia,” kata manajemen Summarecon dalam keterangannya, Rabu (24/2).

Dengan meningkatnya kinerja dan daya saing, menurut manajemen, diharapkan pula dapat meningkatkan pendapatan dan laba bersih perseroan. Pada akhirnya, hal tersebut akan memberikan imbal hasil nilai investasi bagi seluruh pemegang saham.

Selain itu, penambahan modal ini memberikan pengaruh kepada pemegang saham yang tidak melaksanakan HMETD, karena bisa terkena efek dilusi kepemilikan saham.

Summarecon terakhir kali menggelar rights issue pada 2012. Ketika itu, perseroan menetapkan harga pelaksanaan Rp 1.550 per saham. Bila rights issue tahun ini terlaksana, maka akan menjadi rights issue kedua perseroan.

Harga rata-rata saham SMRA dalam 90 hari terakhir sebesar Rp768. Jika menggunakan asumsi harga tersebut, maka rights issue perseroan tahun ini bisa senilai Rp2,7 triliun.

Tahun ini, Summarecon menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 500 miliar. Ekspansi perseroan tersebut, salah satunya diharapkan bisa mendukung target pra-penjualan (marketing sales) tahun ini sekitar Rp3,5 triliun.


Penulis : Indra

Editor : Widya