SMK Binaan Kemenperin Cetak SDM Siap Terjun ke Industri


WhatsApp Image 2023-06-25 at 10.44.09
 

Jakarta - Upaya penyediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten menjadi tantangan bagi sektor industri nasional.

“Masih terdapat rintangan terkait tenaga kerja industri nasional. Ketersediaan SDM industri yang kompeten menjadi suatu tantangan karena terdapat ketidaksesuaian antara supply dari dunia pendidikan dengan demand dari pasar kerja industri, sehingga perlu diselaraskan,” kata Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita pada akhur pekan.

Melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri menaungi unit-unit pendidikan vokasi, terus menyumbang tenaga kerja baru yang berkualitas dan memiliki kompetensi yang selaras dengan kebutuhan industri.

“Terdapat 11 Politeknik, 2 Akademi Komunitas, 6 SMK-SMTI, dan 3 SMK-SMAK Kementerian Perindustrian yang menyelenggarakan pendidikan vokasi industri dan tersebar di berbagai daerah di Indonesia,” papar Kepala BPSDMI, Masrokhan.

Salah satu unit pendidikan tersebut adalah SMK-SMTI Yogyakarta yang meraih predikat SMK terbaik kedua se-Indonesia pada tahun 2021 berdasarkan nilai UTBK yang dirilis oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi Kemendikbud.

SMK-SMTI Yogyakarta memiliki tiga kompetensi keahlian yang bisa dipilih pendaftar, yakni Kimia Analisis, Kimia Industri, dan Teknik Mekatronika. Sistem pembelajarannya menggunakan dual sistem yang terhubung langsung dengan industri, SMK-SMTI Yogyakarta bekerjasama dengan berbagai perusahaan di bidang manufaktur, kimia, dan otomotif.

Menghadapi era industri 4.0, SMK-SMTI Yogyakarta juga menyiapkan para muridnya untuk terbuka dengan perubahan teknologi dan beradaptasi agar bisa bersaing di dunia kerja setelah lulus nanti.

“Penyelesaian sistem teknologi informasi sekolah yang terintegrasi dalam satu sistem kian penting saat ini. Sebab, di era sekarang dunia global telah masuk ke tahap Revolusi Industri 4.0 dan sistem berbasis IoT. Di sisi lain, status sekolah yang merupakan lembaga pendidikan yang fokus mencetak lulusan siap kerja di dunia industri tentu harus beradaptasi dengan perkembangan zaman,” ujar Kepala Sekolah SMK-SMTI Yogyakarta, Ening Kaekasiwi.

Selain itu, SMK-SMTI Yogyakarta juga memiliki teaching factory (TEFA), yakni sistem pembelajaran dengan alat dan fasilitas seperti yang digunakan oleh industri saat ini, sehingga siswa sudah terbiasa dan langsung siap bekerja setelah lulus.

Hingga Februari 2023, jumlah tenaga kerja industri non migas sebanyak 18.775.446 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 5,22% bekerja di industri makanan, 2,71% di industri pakaian jadi, 1,69% di industri kayu, barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman dari bambu, rotan, dan sejenisnya, 1,11% dari industri tekstil, serta 0,96% dari industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki.


Penulis : Indra

Editor : Irwen