Sinergi BTN - Syailendra Capital targetkan dana kelolaan meningkat 20 persen


Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk berkolaborasi dengan Syailendra Capital hingga akhir tahun ini menargetkan total dana kelolaan reksa dana (Asset Under management/AUM) naik lebih dari 20 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Direktur SME and Retail Funding BTN Muhammad Iqbal mengatakan perseroan sangat menyambut baik dalam menghadirkan pilihan investasi reksa dana untuk nasabah. 

"Kerjasama diharapkan memberikan keuntungan kepada kedua belah pihak, serta dapat meningkatkan layanan reksa dana dengan memberikan pilihan produk yang sesuai dengan karakterisik investasi dan profil risiko nasabah," kata Iqbal dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (26/9).

Adapun produk yang dikerjasamakan adalah Syailendra Pendapatan Tetap Premium (SPTP) untuk nasabah yang memiliki profil risiko moderat dan Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund (SMSCI) untuk nasabah yang memiliki profil risiko agresif. 

Menurut Iqbal, untuk memasarkan dua produk reksa dana tersebut, BTN akan memanfaatkan aplikasi BTN Mobile yang telah memiliki fitur “Reksa Dana” sejak dua bulan lalu. 

Melalui fitur ini, para nasabah juga bisa mendapatkan informasi terkini tentang reksa dana, kemudahan dalam pembelian dan penjualan reksa dana, serta memantau portofolio investasi secara real time.

Selain itu, BTN juga akan mengandalkan personil BTN Prioritas yang telah memiliki sertifikasi menjual produk Reksa Dana di 57 outlet prioritas perseroan di seluruh Indonesia. 

Iqbal berharap, adanya kerjasama dengan Syailendra ini akan membuat transaksi reksa dana nasabah BTN terus tumbuh pada tahun 2024. 

Hingga semester I-2024, AUM Reksa Dana secara keseluruhan sudah tumbuh lebih dari 15persen dengan jumlah nasabah yang memiliki produk reksa dana naik sekitar 10 persen.

“Sampai dengan saat ini transaksi produk Syailendra yang dijual di BTN sudah terjual lebih dari Rp80 miliar. Tentunya target yang kami harapkan dengan adanya produk Syailendra ini adalah meningkatkan AUM Reksa Dana Bank BTN secara keseluruhan ke posisi 20 persen secara year on year (yoy) dan nasabah yang memiliki produk reksa dana naik ke 15 persen yoy,” kata Iqbal.

Sementara Direktur Marketing Syailendra Capital Harnugama menambahkan, peningkatan total aset di pasar saham dan obligasi adalah sinyal positif yang menunjukkan bahwa semakin banyak masyarakat yang tertarik dan sadar akan pentingnya berinvestasi. 

“Itulah yang mendasari kami untuk menyambut kolaborasi dengan salah satu bank yang paling dikenal oleh masyarakat Indonesia, BTN. Apalagi BTN baru meluncurkan fitur “Reksa Dana” di aplikasi BTN Mobile,” ungkapnya.

Menurut Harnugama, Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund (SMSCI) Kelas A merupakan reksa dana indeks yang dikelola untuk memperoleh hasil investasi menyerupai indeks MSCI Indonesia Value. 

Produk ini berisi saham-saham large cap/blue chip (berkapitalisasi besar) yang undervalued (murah), sehingga berpotensi memberikan performa optimal dalam jangka panjang. 

Per 23 September 2024, selama tiga tahun terakhir, SMSCI berhasil cetak imbah hasil 30,85 persen, atau melebihi indeks harga saham gabungan yang berkinerja 26,58 persen pada periode yang sama. 

“Kesadaran masyarakat untuk mulai berinvestasi di pasar modal kian dilirik sebagai salah satu cara untuk membangun kekayaan jangka panjang. Kami berharap, tren ini dapat terus dijaga terlebih dengan adanya kerja sama dengan BTN yang diharapkan dapat menyasar ke lapisan masyarakat Indonesia yang lebih luas,” ujarnya.


Penulis : Indra

Editor : Irwen