Sebuah Seminar Digelar untuk Memperingati 60 Tahun Wafatnya Wang Enyang



Chengdu, Tiongkok, (ANTARA/PRNewswire)- Sebuah seminar yang memperingati 60 tahun wafatnya Wang Enyang digelar di Perpustakaan Provinsi Sichuan di Chengdu, provinsi Sichuan, pada 23 Desember lalu.

Wang (1897-1964), lahir di Nanchong, Sichuan, adalah akademisi Konghucuisme terkenal, serta ahli Buddhisme dan guru yang mengabdikan seluruh hidupnya untuk mengajarkan dan meneliti kebudayaan tradisional Tiongkok.

A seminar commemorating the 60th anniversary of renowned scholar Wang Enyang's passing was held in Chengdu, Sichuan province, on Dec 23. (PRNewsfoto/Sichuan Provincial Library)

A seminar commemorating the 60th anniversary of renowned scholar Wang Enyang's passing was held in Chengdu, Sichuan province, on Dec 23. (PRNewsfoto/Sichuan Provincial Library)

Seminar ini membahas kontribusi Wang terhadap pendidikan dan penelitian kebudayaan tradisional Tiongkok, serta mengkaji pemikiran dan kariernya. Di sisi lain, seminar ini mengulas nilai sejarah dan konteks dari karya Wang pada zaman modern, terutama peran Wang dalam melestarikan dan melakukan inovasi kebudayaan tradisional pada era baru.

Lewat video, Zong Xing, Vice President, Buddhist Association of China, berkata bahwa meski sebagian besar karyanya berkaitan dengan kajian Buddhisme, namun Wang juga meneliti dan menghasilkan kontribusi orisinal seputar karya klasik Konghucu dan Tao, serta menyatukan sejumlah pemikiran Konghucuisme, Buddhisme, dan Taoisme.

Kendati berfokus pada kajian kebudayaan tradisional, Wang tidak hanya menggali paham-paham klasik. Karyanya juga memasukkan filosofi dan ilmu pengetahuan dari dunia Barat. Maka, Wang telah melestarikan tradisi sekaligus mendorong inovasi dan menyatukan berbagai disiplin ilmu. Hal ini menjadi warisan penting yang ditinggalkan Wang, seperti dijelaskan Zong Xing.

Beberapa pakar dan ilmuwan terkenal turut menyampaikan paparan di seminar tersebut, serta membahas pencapaian akademik dan legasi Wang dari beragam perspektif.

Tan Jihe, seorang peneliti dari Sichuan Academy of Social Sciences, menilai, kontribusi Wang terletak pada eksplorasinya terhadap landasan akademik, konteks sejarah, dan makna kultural dari Konghucuisme, Buddhisme, dan Taoisme dalam kebudayaan tradisional Tiongkok.

"Semakin dalam akar akademik, maka penyampaian kisah tentang modernisasi ala Tiongkok juga kian menarik," ujarnya. "Kita harus banyak belajar dari Wang dengan mempraktikkan kearifan kebudayaan tradisional sehingga nilai-nilai tersebut menjadi dasar spiritual dan mental kita, sekaligus melestarikan dan meremajakan warisan sejarah dan kebudayaan Tiongkok."

Menurut Tan, Wang juga merupakan guru terkemuka yang mendirikan Guishan Academy dan Oriental Institute of Culture and Education sehingga masyarakat memperoleh pendidikan kebudayaan, serta dukungan akademik untuk mempelajari kebudayaan dan memiliki kebanggaan kultural.

Perwakilan keluarga dan murid Wang, serta pihak-pihak yang berasal dari kota kelahirannya, ikut mengenang masa hidup dan kondisi kota kelahiran Wang.

SOURCE Sichuan Provincial Library


Penulis : Adityawarman