Harga Obligasi Negara turun, Bahana TCW Sarankan Beli


Kepala Makroekonomi dan Direktur Strategi Investasi Bahana TCW, Budi Hikmat merekomendasikan pelaku pasar untuk membeli surat berharga negara (SBN) karena terjadi koreksi akibat kenaikan imbal hasil obligasi negara Amerika Serikat yang pada pekan lalu melesat 1,52%.

“Mencermati koreksi yield SBN yang melonjak hingga mendekati 6,6%, kami merekomendasikan agar investor dapat mengambil peluang untuk berinvestasi di pasar obligasi selain berinvestasi didalam saham,” saran Budi Hikmat dalam siaran pers, Selasa (2/3).

Ia memproyeksikan, imbal hasil obligasi negara berada di level 5,8% pada akhir 2020. Dengan demikian, investor domestik memiliki pilihan untuk membeli SBN di pasar primer melalui lelang dan atau membeli di pasar sekunder yang harganya sedang jatuh.

Menurut dia, kenaikan imbal hasil obligasi negara AS merefleksikan kepercayaan pasar akan pemulihan ekonomi Amerika Serikat sehingga berpotensi memicu inflasi. Penguatan ekonomi di negeri Paman Sam ditunjukkan dengan kenaikan upah di AS yang tumbuh 5,4%you pada Januari 2021 menyusul kenaikan harga property 10,86% yoy atau jauh di atas rata-rata sebesar 5%.

“Dengan harga penjualan rumah yang masih bisa naik dan kenaikan upah di masa pandemi, menunjukkan perekonomian Amerika menguat, apalagi bila vaksinasi sukses. Inilah yang melandasi kenaikan yield T-bond. Dan ini khabar baik untuk asset seperti saham,” paparnya.

Bahana TCW juga mencermati langkah Bank Indonesia dalam melakukan pengendalian di pasar sekunder untuk pertama kalinya pada tahun ini. Sejak pandemi COVID-19, BI memang terlihat fokus dalam menstabilkan pasar obligasi, terutama di pasar sekunder.

“Kendati asing melakukan take profit di pasar obligasi, kami  melihat masih positif mengingat arus dana asing masih mengalir sebesar Rp2,5 triliun sepanjang tahun 2021 (ytd),” tegasnya.


Editor : Widya