PP Presisi Raih Kontrak Baru Rp333,5 Miliar


Jakarta - PT PP Presisi Tbk (PPRE) meraih kontrak baru awal tahun ini sebesar Rp333,5 miliar atau meningkat 54% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp153,5 miliar.

Penambahan kontrak baru tersebut diperoleh dari penambahan kontrak baru secara berkesinambungan pada pengembangan pertambangan proyek Weda Bay dan pekerjaan struktur pada beberapa proyek gedung.

“Merupakan awal tahun yang menggembirakan bagi PP Presisi dengan perolehan kontrak baru tersebut berupa penambahan kontrak baru secara berkesinambungan dari proyek jasa pertambangan nikel yang telah kami kerjakan, serta kontrak baru dari pekerjaan structure work," kata Direktur Utama PPRE Rully Noviandar dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (4/3).

Menurut Rully, target perolehan kontrak baru PP Presisi pada tahun ini meningkat sekitar 10% dari pencapaian ditahun sebelumnya.

Strategi dan kebijakan yang dilakukan PPRE adalah fokus pada jasa pertambangan maupun spesialis infrastruktur secara terintegrasi, dari proyek strategis nasional yang didapat melalui PP Group maupun Non PP Group, khususnya pada sektor jasa pertambangan untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan pada tahun 2022 dan meningkatkan pertumbuhan kinerja secara berkelanjutan.

“Dengan penambahan kontrak baru pada jasa petambangan nikel secara berkesinambungan, kami optimis akan memperoleh kontrak baru pada jasa pertambangan melebihi target yang telah ditentukan seperti pada tahun 2021, dimana terjadi shifting perolehan kontrak baru dari civil work ke mining services dengan mendominasi komposisi kontrak baru 2021 sebesar 53% sedangkan pekerjaan sipil menjadi sebesar 41%," terangnya.

Ditambahkannya, kebijakan dan komitmen pemerintah dalam mendorong hilirisasi sumber daya alam, membuka potensi pengembangan pertambangan dari hulu ke hilir, termasuk pembangunan infrastruktur pertambangan & smelter mendorong PP Presisi dapat menggarap potensial pasar.

"Dengan daya saing tersebut, PPRE mampu mencapai target 2022 dengan menjadikan jasa pertambangan sebagai kontributor utama kinerja perusahaan serta sebagai recuring income yang turut menunjang cashflow," tegasnya.


Editor : Irwen