Pemerintah ajak generasi muda lestarikan Batik
Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Yayasan Batik Indonesia (YBI) minta generasi muda menggunakan pakaian bermotif batik dalam kegiatan sehari-hari.
“Batik tidak hanya terbatas untuk kegiatan-kegiatan kantor dan acara resmi, kita juga bisa melakukan kegiatan yang tidak resmi, santai dengan menggunakan pakaian yang bermotif batik,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, Senin (7/10).
Agus mengungkapkan, batik dan lari jika dipadukan dalam satu gelaran dapat membuat kegiatan tersebut memiliki dua manfaat sekaligus. Selain agar badan sehat, tetapi juga dapat melestarikan batik.
“Produk batik sama lari merupakan sebuah paduan yang cukup menarik, dalam merayakan hari batik nasional dengan memadukan (batik dan lari) kita bisa melindungi dan melestarikan batik nusantara, batik nasional dari setiap wilayah dan juga mengupayakan agar masyarakat hidup sehat,” paparnya.
Sebelumnya, Agus melaporkan ekspor batik tengah anjlok hingga 8 persen pada kuartal II 2024 dibandingkan periode sama pada tahun 2023. Sepanjang kuartal II 2024, ekspor batik berkontribusi sebesar USD 8,33 juta atau Rp127,13 miliar (kurs Rp 15.262) terhadap kinerja ekspor industri tekstil dan pakaian jadi.
"Ekspor industri batik yang mengalami kontraksi sebesar 8,29 persen (kuartal II) dibandingkan dengan tahun sebelumnya tahun 2023,” ujarnya.
Agus menambahkan, satu penyebab menurunnya ekspor batik adalah kinerja ekspor industri tekstil dan pakaian jadi nasional yang lesu sepanjang tahun ini.
“Hingga kuartal II 2024 ekspor industri tekstil dan pakaian jadi mengalami kontraksi 5,56 persen (kuartal I 2024), dan 4,12 persen (kuartal II). Kinerja ekspor industri tekstil dan pakaian jadi pada triwulan II 2024 mengalami kontraksi berturut-turut sebesar 5,56 persen dan 4,12 persen year on year ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya,” tuturnya.
Penulis : Indra
Editor : Irwen