Pasar global melemah, ekspor mobil turun 10 persen


Jakarta – Ekonomi global yang tidak stabil berpotensi menurunkan ekspor kendaraan roda empat dari Indonesia.

Volume ekspor mobil Completely Built Up (CBU) periode Januari hingga September 2024 baru mencapai 343.223 unit. Pada tahun lalu, ekspor CBU mampu mencapai angka 505.134 unit.

Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam memprediksi pasar ekspor mobil akan turun hingga 10 persen tahun ini.

"Tahun ini, ekspor kendaraan roda empat akan mengalami penurunan karena melemahnya permintaan. Namun, penurunan setiap wilayah berbeda,” katanya, Kamis (31/10).

Meski mengalami penurunan, ada sebuah fenomena unik di beberapa negara tujuan ekspor. Sebagai negara tujuan ekspor Toyota justru meningkatkan persediaan.

“Peningkatan persediaan mobil buatan Toyota Indonesia diperkirakan untuk mengantisipasi gangguan logistik global akibat perang di beberapa negara,” paparnya.

Jika Terusan Suez di Mesir terkena dampak memanasnya situasi Timur Tengah, biaya logistik akan melonjak tinggi karena kapal niaga harus menempuh rute lebih jauh.

“Kapal-kapal dagang harus memutar ke Tanjung Harapan. Selain waktu tempuhnya menjadi lebih lama, biayanya juga lebih tinggi,” ujarnya.


Penulis : Indra

Editor : Irwen