Pariwisata Olahraga dan Musik membuka peluang baru untuk menangkap pengeluaran
Collinson International menerbitkan laporan penelitian global yang menguak cara bisnis dapat berinteraksi dengan penggemar olahraga dan musik guna menangkap pangsa pasar yang sedang berkembang.
- 80% penggemar olahraga dan musik di Asia Pasifik (APAC) telah bepergian menggunakan pesawat terbang untuk melihat tim atau musisi favorit mereka
- Penggemar olahraga adalah pembelanja terbesar secara global, dengan 57% pencinta olahraga dari APAC membelanjakan lebih dari US$500 per perjalanan, per orang
- 4 dari 5 wisatawan acara dari APAC mengunjungi lokasi baru alih-alih lokasi yang sudah dikunjungi
Singapura, (ANTARA/PRNewswire)- Hari ini, Collinson International, pemilik dan operator Priority Pass serta LoungeKey, telah menerbitkan laporan penelitian global terbarunya yang berjudul Nilai Pariwisata Olahraga dan Musik. Laporan ini menelusuri kebiasaan perjalanan dan pengeluaran wisatawan acara olahraga dan musik. Penelitian baru ini menguak bahwa penggemar olahraga adalah pembelanja terbesar secara global dibandingkan dengan mereka yang bepergian untuk acara musik; 57% penggemar olahraga Asia Pasifik (APAC) membelanjakan lebih dari US$500 per perjalanan, per orang.
Pariwisata olahraga dan musik tengah mengalami pertumbuhan besar. Pada 2023, pariwisata olahraga bernilai sebesar US$564,7 miliar dan nilai ini diperkirakan akan berlipat ganda menjadi US$1,33 triliun sebelum 2032.[1] Demikian pula, pariwisata musik juga diperkirakan mengalami pertumbuhan besar, dengan nilai mencapai US$13,8 miliar sebelum 2032.[2] Hal ini didorong oleh tiga komponen utama: acara, dengan banyaknya acara olahraga dan musik, penggemar memiliki lebih banyak tujuan; paparan, siaran liga olahraga baru dan yang sudah ada melalui TV serta streaming ke seluruh belahan dunia mendorong penggemar untuk bepergian, sementara penggemar musik merasa menonton musisi luar negeri melalui TV dan streaming itu lebih hemat biaya; dan pengalaman, setelah berakhirnya tahun-tahun pembatasan perjalanan Covid-19, penggemar acara langsung kembali aktif dan menginginkan pengalaman baru yang lebih baik.
Jelas bahwa pariwisata olahraga dan musik kini tengah berkembang pesat dan wisatawan acara memiliki aspirasi yang tinggi. Ini memberikan peluang besar bagi bisnis untuk memanfaatkan segmen wisatawan yang berkembang ini. Di APAC, dari wisatawan yang bepergian dengan pesawat terbang, lebih dari empat per lima penggemar (85%) telah melakukan perjalanan untuk acara olahraga dan 74% untuk acara musik dalam tiga tahun terakhir atau berencana untuk melakukannya dalam 12 bulan mendatang. Dari wisatawan ini, lebih dari separuh (53%) melakukan perjalanan lebih dari sekali dalam setahun, dengan 19% menghadiri tiga atau lebih acara dalam setiap tahunnya.
KEBIASAAN BERBELANJA
Penggemar olahraga adalah pembelanja terbesar, dengan 57% dari APAC membelanjakan lebih dari US$500 per perjalanan. 12% responden di APAC khususnya membelanjakan lebih dari $2.000 per perjalanan. Secara global, kelompok usia 25-34 tahun secara keseluruhan melakukan pembelian terbesar, dengan sepertiga dari mereka (33%) menghabiskan lebih dari US$1.000 untuk acara olahraga dan 31% untuk acara musik.
Pengeluaran tipikal wisatawan acara di bandara adalah US$100 (44%), tetapi nilai ini sangat berbeda dengan mereka yang bepergian untuk acara basket (30%), Formula 1 (32%), dan Olimpiade (31%), yang siap menghabiskan US$200 atau lebih. Sementara itu, bagi mereka yang bepergian untuk acara musik, 25% dari mereka siap menghabiskan US$200 atau lebih.
Sebanyak 4 dari 5 (82%) penggemar olahraga dan musik dari APAC telah bepergian ke kota atau negara baru untuk melihat tim atau musisi favorit dan dari kelompok ini, 28% berkata bahwa mereka telah kembali ke kota/negara baru ini – dengan 31% menyatakan akan kembali. Ini menghadirkan peluang pertumbuhan ekonomi yang luar biasa bagi bisnis setempat di tujuan ini, khususnya di lokasi pembelian berulang yang dapat diidentifikasi sebelumnya.
PENGALAMAN BANDARA YANG MEMUASKAN
Mereka yang bepergian untuk melihat tim olahraga atau musisi favorit mencari pengalaman bepergian yang lebih mewah. Ini berarti bahwa mereka cenderung memanfaatkan pengalaman bandara.
Hampir separuh (52%) penggemar olahraga dan musik APAC telah menggunakan pengalaman bandara saat bepergian untuk suatu acara, termasuk mengunjungi lounge bandara (34%), lounge game (15%), kapsul tidur (16%), dan spa (13%). Alasan teratas penggemar APAC mengunjungi lounge bandara adalah untuk bersantai dan beristirahat sebelum atau sesudah menonton tim/artis favorit mereka (58% untuk penggemar olahraga dan 59% untuk musik), diikuti dengan opsi menikmati makanan dan minuman di bandara (56% untuk penggemar olahraga dan 57% untuk penggemar musik).
Penggunaan lounge bandara lebih tinggi di antara mereka yang menghabiskan lebih banyak uang untuk berwisata secara keseluruhan. Secara global, mereka yang bepergian ke pertandingan bola basket (48%), Formula 1 (45%), dan Olimpiade (44%) lebih cenderung menggunakan lounge dan penggemar inilah yang paling sering menggunakannya.
MENYESUAIKAN PROGRAM KETERLIBATAN DAN LOYALITAS PELANGGAN
Sekitar 65% wisatawan acara APAC berpartisipasi dalam program keterlibatan dan loyalitas pelanggan. Banyak dari mereka tergabung dalam program keterlibatan dan loyalitas pelanggan yang menawarkan poin/mile (46%) atau diskon penerbangan (50%), tiket (39%), dan akomodasi (38%). Lebih dari sepertiga (39%) wisatawan acara APAC lebih memilih kartu pembayaran yang menawarkan manfaat perjalanan eksklusif seperti akses ke lounge bandara, asuransi perjalanan (42%), dan paket acara (42%) yang mencakup penerbangan, akomodasi, transfer, dan tiket.
Akses lounge bandara adalah manfaat perjalanan yang populer melalui kartu pembayaran, terutama bagi wisatawan dari India (43%), Hong Kong, UEA, Australia (semuanya 41%), Singapura (40%), Jerman (34%), Britania Raya (33%), dan Brasil (32%).
"Basis penggemar global dan bertumbuh yang akan melakukan perjalanan ke acara olahraga dan musik ikonis mencari pengalaman yang tak terlupakan serta siap mengeluarkan banyak uang untuk menjadikan perjalanan mereka makin istimewa," ucap Christopher Evans, CEO Collinson International, pemilik dan operator Priority Pass. "Penggemar secara definisi identik dengan loyalitas. Penelitian baru ini menunjukkan nilai tinggi yang mereka berikan pada manfaat perjalanan. Ini kabar baik bagi industri wisata dan bagi bisnis yang menyasar wisatawan setia, memberikan peluang untuk memanfaatkan kebangkitan pariwisata acara dengan menawarkan manfaat perjalanan yang diinginkan penggemar. Sebagai hasilnya, mereka akan mendapatkan keuntungan menjadi pilihan teratas dan penghasilan dari para wisatawan setia ini, meningkatkan keterlibatan, membangun loyalitas, dan mendorong pembelanjaan lintas negara tambahan."
"Acara olahraga dan musik mendorong keinginan untuk berkelana, membawa wisatawan ke setiap sudut dunia. Berkembangnya minat pariwisata olahraga dan musik di Asia-Pasifik membuka peluang yang luas untuk berbisnis," jelas Todd Handcock, Kepala Pejabat Komersial Global dan Presiden Asia Pasifik, Collinson International. "Hal ini khususnya berlaku untuk sektor perjalanan, dengan banyaknya wisatawan Asia Pasifik yang menjadi pembelanja terbesar secara global; serta organisasi layanan keuangan yang mengamati pergerakan signifikan yang didorong oleh kemajuan teknologi, harapan konsumen yang terus berubah, dan pesaing inovatif. Selagi berbagai bisnis menavigasi era yang penuh tantangan ini, loyalitas dan keterlibatan konsumen muncul sebagai pendorong pertumbuhan dan keuntungan kompetitif yang penting. Merek yang dapat menguak kelebihan dan pengaruh hadiah terkait olahraga dan musik akan mendapatkan banyak manfaat dari keterlibatan dan retensi pelanggan yang lebih tinggi."
Untuk mengetahui lebih lanjut, baca laporan lengkapnya di sini.
Catatan untuk Editor
Collinson International memesan penelitian ini secara independen. Laporan ini tidak didukung oleh pihak mana pun yang disebutkan di sini.
Metodologi: Penelitian ini dipesan oleh Collinson International, pemilik dan operator Priority Pass, serta dilakukan secara independen di antara sampel 8.537 wisatawan dari 17 negara dan wilayah, termasuk: Australia (505), Brasil (502), Kolombia (503), Prancis (501), Jerman (503), Hong Kong (501), India (502), Italia (504), Meksiko (502), Peru (503), Arab Saudi (501), Singapura (503), Spanyol (501), Thailand (503), UEA (501), Britania Raya (502), dan AS (500). Survei diselesaikan secara online pada Juni 2024.
Mata uang dalam US$.
Metodologi
Penelitian ini dipesan oleh Collinson International, pemilik dan operator Priority Pass, serta dilakukan secara independen di antara sampel 8.537 wisatawan dari 17 negara dan wilayah, termasuk: Australia (505), Brasil (502), Kolombia (503), Prancis (501), Jerman (503), Hong Kong (501), India (502), Italia (504), Meksiko (502), Peru (503), Arab Saudi (501), Singapura (503), Spanyol (501), Thailand (503), UEA (501), Britania Raya (502), dan AS (500). Survei diselesaikan secara online pada Juni 2024.
Tentang Collinson International
Collinson International adalah perusahaan swasta global yang khusus membantu dunia untuk bepergian dengan mudah dan percaya diri. Kami bekerja sama dengan jaringan pembayaran terkemuka dunia, lebih dari 1.400 bank, 90 maskapai penerbangan, dan 20 grup hotel di seluruh dunia. Kami menghadirkan pengalaman bandara, loyalitas, dan keterlibatan pelanggan, serta solusi asuransi terkemuka di pasar ke lebih dari 400 juta pelanggan akhir.
Collinson International adalah operator Priority Pass, program pengalaman bandara orisinal dan terkemuka di dunia. Pelancong dapat mengakses jaringan berisi lebih dari 1.600 lounge dan pengalaman perjalanan, termasuk pengalaman bersantap, ritel, beristirahat, dan spa, di lebih dari 725 bandara di 145 negara, yang membantu menyempurnakan perjalanan menjadi pengalaman spesial.
[1] Global Markets Insights, Sports Tourism Market Forecast 2024 – 2032 https://www.gminsights.com/industry-analysis/sports-tourism-market |
[2] Custom Market Insights, Global Music Tourism Market 2024–2033 https://www.custommarketinsights.com/report/music-tourism-market/ |
Penulis : Adityawarman