Para Pakar "Sustainable Finance" di 20 Negara Asia Berpartisipasi di Acara CASI yang Berlangsung di Hong Kong


Hong Kong, (ANTARA/PRNewswire)- Capacity-building Alliance of Sustainable Investment (CASI) sukses mengadakan acara tatap muka kedua di Hong Kong pada 24-25 Juni lalu. Acara ini juga melibatkan sebuah kunjungan lapangan ke Huzhou, sebuah kota green finance yang menjadi proyek percontohan di Tiongkok. Dengan tema "Empowering Sustainability and Prosperity in Asia: Innovative Financial Solutions for Connectivity and Transition", acara ini menjadi platform berbagi pengalaman tentang praktik terbaik di sektor pembiayaan berkelanjutan (sustainable finance) di antara EMDE. Lebih dari 300 peserta yang berasal dari sekitar 20 negara turut berpartisipasi.

Menurut Ma Jun, Chairman, CASI, serta President, Institute of Finance Sustainability (IFS), kesenjangan pembiayaan masih terjadi dengan nilai signifikan, bahkan mencapai triliunan dolar per tahun, untuk mencapai target keberlanjutan EMDE. Dia juga mencatat, kesenjangan tersebut terjadi akibat kapasitas yang belum memadai dalam mengembangkan pasar sustainable finance, serta merancang proyek hijau yang layak mendapatkan pinjaman bank. CASI menjawab tantangan ini dengan menawarkan program pelatihan, termasuk acara tatap muka, webinar, dan program e-learning untuk meningkatkan kapasitas di Global South.

Acara ini, diadakan IFS, HKMA Infrastructure Finance Facilitation Office (IFFO), dan University of Hong Kong (HKU), diikuti perwakilan senior dari bank sentral, lembaga keuangan, perusahaan, lembaga nonpemerintah, serta sosok terkemuka di tingkat regional. Sesi diskusi juga mengulas kerangka sustainable finance, transparansi, transisi rendah karbon, perencanaan proyek, blended finance, konservasi keanekaragaman hayati, serta blue finance.

Arthur Yuen, Deputy Chief Executive, HKMA, mengemukakan minat yang semakin besar dalam sustainable finance. Menurutnya, solusi inovatif harus tersedia untuk dekarbonisasi dan pembangunan. Dia pun membahas peran sektor publik dalam menciptakan situasi kondusif untuk sustainable finance.

HKU ingin membina pemimpin generasi baru dalam pembangunan berkelanjutan. "Kami menilai, acara CASI menjadi kesempatan bagi akademisi untuk mempraktikkan gagasan, menginspirasi mahasiswa agar terlibat dalam sustainable finance, serta mengatasi kesenjangan SDM di sektor yang penting ini," kata Richard Wong, ChairEconomics, dan Philip Wong Kennedy Wong Professor in Political Economy, HKU.

Dalam kegiatan lokakarya, CASI mengadakan kunjungan lapangan ke Huzhou yang mengeksplorasi solusi green finance. Para peserta akan mengunjungi bank, proyek, dan perusahaan yang menjaga kelestarian alam. Dengan demikian, para peserta dapat mengamati peran sistem green financial dalam mendukung green economy dan transisi menuju era rendah GRK. Green loan di Huzhou juga meningkat sekitar 40% per tahun selama tujuh tahun terakhir. Tren ini ikut mencerminkan kesuksesan Huzhou di sektor green finance.

Platform e-learning CASI turut diperkenalkan di acara tersebut. Targetnya, platform ini akan resmi diluncurkan sebelum akhir tahun ini. CASI juga berencana menggelar dua acara tatap muka lain sebelum akhir tahun ini, satu acara di Timur Tengah, dan satu lagi di Afrika.


Penulis : Adityawarman