OJK: Kredit Bakal Bertumbuh 7,5% di 2022


Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan pertumbuhan kredit perbankan di sepanjang tahun ini berkisar 7,5% ± 1%.

“Kami memproyeksikan di 2022 kredit perbankan akan meningkat pada kisaran 7,5% plus minus 1% (6,5-8,5%),” kata Ketua OJK Wimboh Santoso melalui siaran pers Jumat (21/1).

Menurut Wimboh, penyaluran kredit hingga Desember 2021 tercatat naik 5,2% (yoy) atau membaik dibanding Desember 2020 yang minus 2,41%.

Sementara itu, risiko kredit masih terjaga di bawah 5% dengan NPL gross 3,00% atau membaik dibanding 2020 sebesar 3,06%.

Dana pihak ketiga juga akan bertumbuh di rentang 10% ± 1% (9-11%). Penghimpunan DPK di pasar modal akan meningkat di kisaran Rp125-175 triliun.

Sedangkan piutang pembiayaan oleh perusahaan pembiayaan juga akan tumbuh sekitar 12% ± 1% (11-13%). Aset perusahaan asuransi jiwa serta aset perusahaan asuransi umum dan reasuransi diperkirakan tumbuh 4,66% dan 3,14%. Sementara, pertumbuhan aset dana pensiun akan mencapai 6,47%.

“Rencana pertumbuhan tersebut seiring dengan optimisme kinejra industri jasa keuangan pada tahun ini akan semakin membaik, didorong stabilitas sektor keuangan yang terjaga, kebijakan pengawasan yang solid, serta laju perekonomian mulai pulih dari dampak pandemi COVID-19,” urainya.

Lebih lanjut, proyeksi optimistis tersebut didorong kondisi perekonomian dan sektor jasa keuangan yang terus membaik didukung keberhasilan penanganan COVID-19 yang dilakukan pemerintah.

Sistem keuangan Indonesia pun terjaga dengan baik yang terlihat dari indeks stabilitas sistem keuangan yang terkendali di sepanjang 2021.


Editor : Irwen