Neraca Dagang RI Surplus US$1,57 Miliar pada Maret


Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan barang pada Maret tahun ini surplus sebesar US$1,57 miliar. 

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, surplus pada Maret ini lebih baik dari surplus Maret tahun lalu yang tercatat hanya US$0,72 miliar.

“Surplus ini berasal dari sektor nonmigas US$2,94 miliar. Sedangkan, di sektor migas terjadi defisit US$1,37 miliar,” kata Suhariyanto dalam keterangan resmi, Kamis (15/4).

Secara kumulatif, neraca perdagangan barang periode Januari-Maret 2021 surplus US$5,52 miliar.

Nilai ekspor Indonesia Maret 2021 mencapai US$18,35 miliar atau naik 30,47% dibandingkan bulan serupa tahun lalu. Kenaikan tersebut disokong oleh pertumbuhan ekspor sektor pertanian sekitar 27,06% menjadi US$390 juta (YoY), industri pengolahan 22,27% atau menjadi US$14,48 miliar, pertambangan dan lainnya 13,68% atau menjadi US$2,22 miliar, serta migas 5,28% menjadi US$910 juta. 

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Maret 2021 mencapai US$48,90 miliar atau meningkat 17,11% (YoY) dibanding periode yang sama tahun lalu. 

Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari– Maret 2021 berasal dari Jawa Barat dengan nilai US$8,14 miliar (16,65%), diikuti Jawa Timur US$5,22 miliar (10,68%) dan Riau US$4,44 miliar (9,07%).

Sedangkan, nilai impor Indonesia Maret 2021 mencapai US$16,79 miliar atau tumbuh 25,73% dibandingkan Maret 2020 (YoY). 

Menurut golongan penggunaan barang, nilai impor Januari– Maret 2021 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya terjadi peningkatan pada barang konsumsi US$516,0 juta (14,62%), bahan baku/penolong US$3.024,9 juta (10,16%), dan barang modal US$672,2 juta (11,47%).


Editor : Widya