Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana secara industri hingga 22 Juni 2021 mencapai Rp544,44 triliun.

Berdasarkan data OJK yang dipublikasi Senin (28/6), pencapaian tersebut hanya tumbuh 1,5% dibandingkan posisi Mei 2021 sebanyak Rp536,29 triliun.

Asosiasi Pelaku Reksa Dana dan Investasi Indonesia (APRDI) menargetkan dana kelolaaan reksa dana akan tumbuh sekitar 10-15% pada tahun ini. Perkiraan tersebut mempertimbangkan kondisi pasar pasar yang tahun ini lebih baik sejalan dengan pemulihan ekonomi.

Katalis positif lainnya adalah tren suku bunga yang diproyeksikan masih akan terjaga rendah serta rencana perusahaan manajer investasi mengelola iuran BP Tapera melalui skema KIK.

Sementara, data Kustodian Sentral Efek Indonesia mencatat penambahan investor reksa dana pada tahun ini cukup menggairahkan. Hal ini terlihat dari kontribusi selling agent dari 11 perusahaan fintech yang semakin bertumbuh.