Menteri BUMN Ajak Swasta Tuntaskan Masalah Minyak Goreng


Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengajak perusahaan swasta, khususnya yang memproduksi minyak goreng untuk bekerja sama menyelesaikan masalah minyak goreng yang terjadi di masyarakat.

“Untuk minyak goreng sendiri kita ketahui sejak awal bahwa PTPN hanya mempunyai 4% luas lahan minyak sawit mentah (CPO). Lalu dengan bersama menampung dari petani mungkin jadi 7%, sehingga sisanya itu mayoritas di swasta,” dikutip dalam keterangannya di Jakarta, Senin (11/4).

Menurut Erick, sejak awal dari beberapa bulan yang lalu pihaknya mengetuk pintu hati swasta.

"Kalau BUMN saja yang hanya punya 4% melakukan perubahan seperempat dari produksinya, yang mana tadinya kita tidak produksi minyak goreng dan sekarang kita lakukan seperempat dari produksinya untuk rakyat,” lanjutnya.

Sementara itu, dalam acara Petani Se-Kabupaten Lamogan bertajuk “Petani Mandiri Wujudkan Indonesia Maju Sejahtera”, juga dilaksanakan operasi pasar murah yang digelar oleh Holding Perkebunan Nusantara III dan anak perusahaan BUMN, PT Perkebunan Nusantara X.

Melalui operasi pasar murah, PTPN telah berpartisipasi menjual 1.000 Liter minyak goreng murah dengan harga Rp 19ribu per liter, lebih murah dibandingkan harga di pasaran yang saat ini sudah mencapai Rp 25ribu per liter.

Selain di Lamongan, operasi pasar murah yang digelar Desa Kedungturi, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo. Di sana, PTPN juga menjual 1000 liter minyak goreng murah dengan harga RP19 ribu per liter.

“Dan kita mencoba melakukan operasi seperti ini. Tidak lain dan tidak bukan, kita coba memastikan,” pungkasnya.


Penulis : Irwen