Marketing Sales Intiland Melonjak 75% di 2021


Emiten properti PT Intiland Development Tbk (DILD) sepanjang 2021 mencatatkan pendapatan penjualan atau marketing sales mencapai Rp1,64 triliun atau melonjak 75% dibandingkan perolehan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp937 miliar.

Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono mengatakan peningkatan marketing sales tahun 2021 terutama berasal dari hasil penjualan di segmen pengembangan kawasan perumahan.

Perseroan pada tahun lalu juga sukses memasarkan dua pengembangan proyek baru yakni Amesta Living di Surabaya dan DUO Talaga Bestari di Tangerang.

“Tahun lalu pasar properti sudah mulai kembali bergerak. Stimulus kebijakan dari Pemerintah terbukti cukup efektif mendorong penjualan properti, khususnya pada segmen perumahan," dalam keteranganya di Jakarta, Selasa (25/1).

Lebih lanjut, penjualan Intiland di segmen tersebut cukup meningkat, baik dari pengembangan proyek baru atau proyek-proyek yang sudah berjalan.

Dari empat segmen pengembangan yang dimiliki perseroan, kawasan perumahan berhasil memberikan kontribusi marketing sales terbesar senilai Rp922 miliar atau 56% dari keseluruhan atau melonjak 45% dibandingkan perolehan marketing sales sebesar Rp638 miliar di tahun 2020.

Kontributor marketing sales berikutnya bersumber dari pengembangan segmen mixed-use & high rise sebesar Rp390 miliar atau 24 persen dari keseluruhan. Hasil penjualan segmen ini juga melejit 159 persen dibandingkan tahun 2021 yang tercatat sebesar Rp151 miliar.

“Lonjakan hasil penjualan di segmen mixed-use and high rise terutama berasal dari peluncuran proyek baru Tierra SOHO di Surabaya pada triwulan kedua tahun lalu dan penjualan unit-unit apartemen 1Park Avenue, The Rosebay, Graha Golf, dan Aeropolis,” ungkap Archied.

Dari hasil pencapaian ini, Archied menegaskan strategi perseroan dalam meluncurkan proyekproyek baru terbukti cukup efektif untuk mendongkrak kinerja penjualan.

Dari total perolehan marketing sales yang dibukukan pada tahun lalu, sebesar Rp814,7 miliar atau 50% dari keseluruhan berasal dari peluncuran proyek-proyek baru.

“Meskipun tahun lalu masih dalam kondisi pandemi, masyarakat sudah mulai kembali melakukan pembelian dan investasi. Kami masuk pada momentum yang tepat untuk peluncuran proyek baru dan hasilnya efektif karena mendapatkan sambutan dan apresiasi yang sangat positif dari pasar dan percaya kondisi akan semakin membaik ke depan dan konsumen tidak lagi bersikap wait and see,” ujarnya.


Penulis : Irwen