Len Industri Ajak Rohde & Schwarz Produksi Alat Komunikasi Militer


PT Len Industri (Persero) dan Rohde & Schwarz melakukan penandatanganan non-disclosure agreement (NDA) tentang penjajakan kerja sama produksi dan pengembangan alat komunikasi militer.

“Tujuannya adalah untuk membangun kemampuan network centric warfare TNI melalui sistem C4ISR (Command, Control, Communications, Computers, Intelligence, Surveillance and Reconnaissance) yang terintegrasi,” kata Direktur Bisnis dan Kerjasama Len Industri, Wahyu Sofiadi melalui siaran pers, Selasa (23/2).

Ia menegaskan, saat ini PT Len Industri tengah dalam masa transformasi menjadi holding BUMN Industri Pertahanan Indonesia bernama DEFEND ID. Anggotanya adalah PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, PT PAL Indonesia, PT Dahana, dan PT Len Industri sebagai holding company (induk perusahaan).

“Sebagai langkah untuk masuk ke global supply chain technology partner, Len Industri dan BUMN Industri Pertahanan memiliki rencana strategic partnership dengan perusahaan global di 3 matra (darat, laut, udara),” sambungnya.

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan kompetensi kunci dan memandirikan industri pertahanan dalam negeri. Dengan demikian, akan terjadi keberlanjutan peningkatan sustainability dan skala bisnis, adanya recurring income dari bisnis MRO (Maintenance, Repair & Overhaul), hingga pengurangan ketergantungan impor produk utama.

Ditambahkannya, DEFEND ID memiliki target ambisius  dalam jangka waktu menengah ke depan, yakni menjadi Top 50 perusahaan bidang industri pertahanan di dunia. 

“Termasuk, mencanangkan target skor TRL & MRL (Technology Readiness Levels & Manufacturing Readiness Level) di angka 8-8 dan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) di atas 50% untuk proyek-proyek pertahanan,” tegasnya.


Editor : Widya