Lebih dari 150.000 rekening pencucian uang terdeteksi di APAC


Wilayah ini mengalami peningkatan kasus penipuan suara palsu sebesar 108% seiring terus bertambahnya jumlah pelaku penipuan yang beralih ke perangkat seluler

Melbourne, Australia dan MUMBAI, India, (ANTARA/PRNewswire)- Laporan kejahatan keuangan baru yang dirilis hari ini memerinci cara organisasi kriminal di wilayah APAC kini mengalihdayakan pencucian uang yang dicuri melalui penipuan ke sindikat internasional yang merupakan spesialis pencucian uang. BioCatch mengidentifikasi dan membantu bank-bank di APAC menutup lebih dari 150.000 rekening kurir pencucian uang pada tahun 2023 dan memperkirakan bahwa secara eksponensial ada lebih banyak rekening semacam ini yang digunakan di seluruh wilayah tersebut.

"Di mana ada penipuan, di situ ada kurir pencucian uang," kata Direktur Intelijen Penipuan Global BioCatch, Tom Peacock. "Organisasi kriminal menggunakan rekening kurir pencucian uang ini sebagai penyimpanan sementara antara rekening bank korban dan rekening akhir yang akan mereka gunakan untuk menarik uang curian mereka. Para kurir pencucian uang yang kami identifikasi hampir pasti hanya mewakili sebagian kecil dari seluruh kurir pencucian uang yang aktif di wilayah ini, dan jumlah mereka makin banyak setiap harinya. Lembaga-lembaga keuangan di APAC dan di seluruh dunia harus berbuat lebih banyak untuk mengidentifikasi para penipu ini, menghambat kemampuan mereka untuk membuka rekening baru, dan mengidentifikasi rekening-rekening sah yang berhasil diubah oleh para pencuci uang dari baik menjadi buruk."

Dalam edisi terbaru laporan Digital Banking Fraud Trends in APAC yang mereka publikasikan, BioCatch – yang mengidentifikasi serta mencegah penipuan dan kejahatan keuangan dalam waktu nyata dengan menganalisis 3.000 pola perilaku fisik yang berbeda (misalnya, gerakan mouse dan kecepatan mengetik) serta sinyal kognitif (keragu-raguan, pengetikan tersegmentasi, dll.) dalam mencari anomali – menyatakan malware seluler sebagai ancaman terbesar bagi perbankan di Asia Tenggara pada tahun 2024.

"Baik melalui penambangan data SMS atau aplikasi pinjaman ilegal, kami telah mengamati lonjakan malware berbasis Android di wilayah ini," kata Peacock. "Pengembang malware terus berinovasi, dengan mengakali sistem pertahanan bank dan Google Play Store untuk mengambil data yang mereka perlukan dari perangkat seluler guna mengakses rekening perbankan digital lalu mentransfer dana korban ke rekening kurir pencucian uang."

Namun, masih ada harapan untuk memerangi penipuan di APAC. Di Australia, jumlah kasus penipuan yang dilaporkan meningkat sebesar 13% pada tahun 2023, tetap kerugian akibat penipuan menurun sebesar $90 juta.

"Sembilan dari 10 bank terbesar di Australia menggunakan solusi BioCatch untuk melindungi nasabah mereka dari penipuan dan kejahatan keuangan dengan menganalisis perilaku pengguna di balik setiap sesi perbankan online," kata Wakil Direktur Utama BioCatch APAC, Richard Booth. "Pada tahun 2024, kami mengamati kemajuan besar: Uang yang hilang akibat penipuan di negara ini menurun sebesar 48% pada kuartal pertama tahun ini dibandingkan dengan Q1 tahun 2023. Dengan demikian, terbukti bahwa BioCatch telah membuat nasabah perbankan digital Australia jauh lebih aman dari penipuan dibandingkan sebelumnya."

Temuan penting lainnya:

  • Tidak memerlukan desktop atau laptop: BioCatch menemukan bahwa 70% dari seluruh penipuan yang dilaporkan di APAC berasal dari aplikasi seluler pada tahun 2023, meningkat sebesar 17% dari tahun sebelumnya.
      
  • Penipuan ada di mana-mana: Di seluruh wilayah ini, jumlah kasus penipuan suara palsu yang dilaporkan meningkat sebesar 108% pada tahun 2023.
      
  • Australia membalikkan keadaan: Selain mengalami penurunan kerugian akibat penipuan, negara ini juga mengalami penurunan kasus penipuan melalui malware atau Remote Administration Tool (RAT) pada tahun 2023 dibandingkan pada tahun 2022.

Klik di sini untuk mengakses laporan lengkap 2024 Digital Banking Fraud Trends in APAC dari BioCatch.

Tentang BioCatch:
BioCatch
 berada di garis depan pendeteksian penipuan digital, dengan memelopori kecerdasan biometrik perilaku yang didasarkan pada ilmu kognitif tingkat lanjut dan pembelajaran mesin. BioCatch menganalisis ribuan interaksi pengguna untuk mendukung lingkungan perbankan digital yang mencakup identitas, kepercayaan, dan kemudahan. Saat ini, sekitar 30 dari 100 bank terbesar di dunia dan total 196 lembaga keuangan mengandalkan BioCatch Connect™ untuk memerangi penipuan, memfasilitasi transformasi digital, dan menumbuhkan hubungan pelanggan. BioCatch Client Innovation Board – sebuah inisiatif yang diprakarsai oleh industri yang terdiri dari American Express, Barclays, Citi Ventures, HSBC, dan National Australia Bank – berkolaborasi untuk memelopori cara-cara kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan hubungan pelanggan untuk pencegahan penipuan. Dengan lebih dari satu dekade analisis data, 92 paten terdaftar, dan keahlian yang tak tertandingi, BioCatch terus memimpin inovasi untuk mengatasi tantangan masa depan. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.biocatch.com.

Kontak media:
Jay Jones
Jay.jones@biocatch.com

Logo - https://mma.prnasia.com/media2/1843699/biocatch_logo_rgb_2x_Logo.jpg?p=medium600 


Penulis : Adityawarman