Lavender Bina Cendikia Tawarkan Harga IPO Rp187-196 per saham


Jakarta - Emiten Pendidikan Bimbingan Belajar dan Konseling, PT Lavender Bina Cendikia Tbk (BMBL) menawarkan harga penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di kisaran Rp187-Rp196 per saham.

Deputy Director Investment Banking PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia yang juga bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam IPO BMBL, Mukti Wibowo Kamihadi mengatakan dalam aksi korporasi ini perseroan menawarkan sebanyaknya 280 juta lembar saham baru atau setara 27,19% dari modal ditempatkan dan disetor penuh BMBL setelah IPO.

“Harga saham BMBL yang ditawarkan ke publik berada di rentang Rp187 sampai Rp196 per saham, dengan potensi dana segar yang diraih sebanyak-banyaknya mencapai Rp54,88 miliar," katanya di Jakarta, Selasa (20/12).

Perseroan secara bersamaan juga akan menerbitkan sebanyaknya 224 juta waran seri I dengan perbandingan 10 saham baru mendapatkan 8 waran seri I.

Direktur Utama BMBL Galih Pandekar menambahkan dana hasil IPO ini akan dialokasikan untuk dua keperluan yakni sekitar 75% untuk belanja modal (capex) berupa pelunasan pembelian apartemen dan bangunan, pembelian ruang kantor, penambahan ruang kelas, renovasi kantor dan ruang kelas, renovasi bangunan dan apartemen, pengembangan kanal pembelajaran digital, pengembangan konten untuk pembelajaran digital dan program realitas maya (virtual reality).

"Sisanya sekitar 25% akan digunakan sebagai modal kerja berupa biaya pemasaran, biaya pelatihan dan konsultan pengembangan (untuk SDM dan keuangan)," terangnya.
 
Galih menambahkan target pasar usaha BMBL adalah siswa yang ingin masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan orangtua dari siswa ingin anaknya lulus di PTN. BMBL mengkhususkan segmen kelas menengah atas dalam target usahanya.

Menurut BPS (2021) jumlah orang tua dengan skala umur 40-59 tahun berjumlah 68.116 dengan sekitar 44-50% tergolong dalam kelas menengah ke atas.

Selain itu, jika dilihat kembali, sebanyak 134.015 orang masuk ke dalam kelas menengah yang saat ini merupakan salah satu golongan terbesar penggerak ekonomi di Indonesia dan 115 juta orang di Indonesia berpotensi naik ke kelas atas (Direktur Bank Dunia untuk Indonesia, Rolande Pryce, 2022).
 
"Prospek usaha Bimbel Lavender masih terbuka sangat besar dengan menargetkan pangsa pasar pada segmen orangtua siswa sebagai pelanggan perseroan," ungkapnya.

Sementara itu Direktur Utama PT KGI Sekuritas Indonesia Antony Kristanto menjelaskan penawaran awal (book building) akan dilakukan pada 19-26 Desember 2022 dan berharap BMBL dapat menerima pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk IPO pada 29 Desember 2022.

"Listing di Bursa Efek Indonesia diharapkan dapat dicatatkan pada 6 Januari 2023," tegasnya.

Dalam IPO itu perseroan menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan PT KGI Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
 


Penulis : Irwen