PT Semen Baturaja (Persero) Tbk membukukan penurunan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sepanjang 2020 sekitar tiga kali lipat atau menjadi Rp10,98 miliar dibandingkan tahun sebelumnya mencapai Rp30,07 miliar.

Mengutip laporan keuangan Semen Baturaja yang dipublikasi Rabu (31/3), rendahnya capaian laba tahun berjalan dipicu oleh beban keuangan yang membengkak sekitar 21,23% menjadi Rp178,66 miliar dari tahun sebelumnya Rp146,37 miliar.

Peningkatan beban keuangan tersebut disebabkan turunnya pendapatan keuangan dari Rp10,23 miliar menjadi Rp5,10 miliar dan beban keuangan juga naik 16,60% menjadi Rp183,77 miliar dari Rp157,60 miliar.

Pendapatan usaha perseroan juga turun sekitar 13,90% menjadi Rp1,72 triliun dari Rp1,999 triliun. Namun, perseroan berhasil menekan laju beban pokok pendapatan sebesar 10,94% dari Rp1,12 triliun menjadi Rp1,001 triliun.

Selain itu, perseroan mampu mengurangi besaran beban usaha sekitar 21,20% menjadi Rp505,02 miliar dari Rp640,94 miliar.

Hingga akhir 2020, perusahaan dengan kode emiten SMBR mencatatkan jumlah aset mencapai Rp5,73 triliun, terdiri dari liabilitas Rp1,47 triliun dan ekuitas Rp3,40 triliun. Adapun, posisi kas dan setara kas akhir tahun tercatat sebanyak Rp362,46 miliar.