Laba London Sumatra Tumbuh 174,1% YoY Menjadi Rp696 Miliar
PT London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) membukukan pertumbuhan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sepanjang 2020 sebesar 174,1% menjadi Rp696 miliar dari tahun sebelumnya hanya Rp252 miliar.
“Raihan pertumbuhan ini seiring dengan kenaikan laba bruto, penurunan beban umum & administrasi, dan laba selisih kurs dimana sebagian diimbangi oleh rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar aset biologis dan kenaikan beban pajak penghasilan,” tutur Direktur Utama LSIP, Benny Tjoeng dalam siaran pers, Senin (1/3).
Pada 2020, produksi Tandan Buah Segar (TBS) inti turun 11,7% menjadi 1.294.716 ton terutama karena dampak cuaca dan kegiatan peremajaan tanaman sawit. Diiringi dengan kontribusi TBS eksternal yang lebih rendah maka total produksi CPO turun 16,9% yoy menjadi 330.936 ton.
Seiring penurunan produksi, volume penjualan CPO turun 22,2% menjadi 324.939 ton dan volume penjualan PK dan produk turunan PK turun 21,9% menjadi 97.552 ton.
“Penjualan Lonsum turun 4,4% menjadi Rp3,54 triliun terutama seiring penurunan volume penjualan produk sawit dan karet, namun hal ini sebagian diimbangi oleh kenaikan harga jual rata-rata (ASP) produk sawit dimana CPO dan PK meningkat masing-masing sebesar 26%,” urainya.
Benny menilai, industri agribisnis sepanjang 2020 menghadapi salah satu tahun yang paling menantang karena dampak pandemi Covid-19 di seluruh dunia, volatilitas harga komoditas, dan kondisi cuaca. Harga CPO meningkat signifikan pada semester kedua 2020 dari posisi terendah sebelumnya di kuartal kedua 2020 didorong oleh ekspektasi dampak dari kondisi cuaca, pasokan CPO yang terbatas, serta naiknya permintaan kedelai.
“Industri perkebunan diperkirakan akan tetap menantang. Kami terus memperkuat posisi keuangan, mengendalikan biaya dan efisiensi, meningkatkan produktivitas, memprioritaskan belanja modal pada aspek- aspek yang berpotensi memiliki pertumbuhan serta berfokus pada praktik-praktik agrikultur yang baik secara berkelanjutan,” tegasnya.
Editor : Widya